Jakarta, CNN Indonesia -- Tim 11 Ulama
Alumni 212 hari ini memberikan klarifikasi soal pertemuan mereka dengan Presiden
Joko Widodo. Ketua Tim 11 PA 212 KH. Misbahul Anam, menyatakan hal itu adalah salah satu upaya perjuangan (jihad) umat Islam dan para ulama buat menyatakan kebenaran di depan penguasa yang dianggap zalim.
Anam bahkan juga menyitir Hadits Nabi Muhammad, soal jihad dengan menyampaikan kebenaran di depan penguasa yang dianggap 'jair'. Dalam sejumlah tafsiran hadits, jair berarti tidak adil atau zalim.
"Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran di hadapan penguasa yang
jair. Musnad Imam Ahmad juz 17," kata Anam dalam jumpa pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (25/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anam menyatakan dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo pada Minggu (22/4) pekan lalu, Tim Sebelas PA 212 menyampaikan supaya pemerintah menghentikan yang mereka anggap tindakan kriminalisasi terhadap ulama serta para pegiat Islam. Khususnya mereka yang bergabung dengan gerakan 212.
"Para ulama dari Tim 11 yang hadir telah menyampaikan berbagai harapan dan penjelasan, secara lugas dan apa adanya, walaupun tetap dengan cara yang santun sebagai tugas
amar makruf nahi munkar kepada Presiden," kata Anam.
Anam juga berharap seluruh ulama yang bertemu dengan Presiden Jokowi tetap konsisten dalam perjuangan membela kebenaran dan ketidakadilan. Mereka juga mendesak supaya Presiden Jokowi segera menghentikan kriminalisasi ulama dan pegiat gerakan 212.
(dal/gil)