Jakarta, CNN Indonesia -- Tim 11 Ulama
Alumni 212 menjelaskan hasil pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Minggu (22/4). Anggota Penasihat Persaudaraan Alumni 212 Muhammad Al Khaththath menyebutkan sejumlah nama ulama yang masuk dalam tim tersebut.
Misbahul Anam menjabat sebagai ketua Tim 11 Ulama Alumni 212. Dia merupakan pendiri Front Pembela Islam (FPI) dan selama ini ikut terlibat dalam gelombang Aksi Bela Islam, termasuk aksi 212 pada 2 Desember 2016.
Saat penyelenggaraan acara reuni 212 pada tahun lalu, Misbah menjabat sebagai ketua panitia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara jabatan sekretaris Tim 11 dipegang oleh Al Khaththath. Dia merupakan Sekjen Forum Umat Islam dan kerap jalan beriringan dengan FPI dalam beberapa aksi.
Sembilan anggota lainnya yaitu Abdul Rasyid Abdullah Syafii, Abah Roud Bahar, Slamet Maarif, Usamah Hisyam, Sobri Lubis, Muhammad Husni Thamrin, Muhammad Nur Sukma, Yusuf Muhammad Martak, dan Aru Syeif Asadullah.
Abdul Rasyid dianggap sebagai ulama ahli Alumni 212. Dia juga pengasuh Perguruan As Syafi'iyah Jakarta.
Yusuf Muhammad Martak merupakan ketua umum GNPF Ulama. Sementara Slamet Maarif merupakan ketua umum Persaudaraan alumni 212 sekaligus juru bicara FPI.
Anggota lainnya yaitu Sobri Lubis merupakan ketua umum FPI dan Muhammad Husni Thamrin merupakan pengasuh majelis pesantren Al Fikra.
Usamah Hisyam adalah ketua umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi). Sedangkan Nur Sukma merupakan pengurus DPP Persaudaraan Alumni 212. Ada pula, Aru Syeif Asadullah merupakan ulama dari Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam.
Tim 11 Ulama Alumni 212 menyatakan pertemuan tertutup di Bogor meminta Jokowi selaku kepala negara untuk mengeluarkan kebijakan menghentikan kasus-kasus yang menjerat ulama dan aktivis 212.
(pmg)