Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Koordinator Nasional Gerakan Indonesia Salat Subuh Eggi Sudjana meminta pihak Istana membeberkan isi pertemuan Presiden
Joko Widodo dengan petinggi Persaudaraan
Alumni 212 yang menamakan diri Tim 11 Ulama Alumni 212. Hal itu menanggapi bocornya pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (25/4) tersebut.
Menurutnya, keterangan pihak Istana diperlukan agar PA 212 tidak dianggap berbohong soal materi pertemuan tersebut.
"Kalau sekarang ter-
publish masuk di media segala macam, dia yang bocorin dong. Kalau bisa isi pembicaraannya juga dibongkar, jadi tidak fitnah buat kami," ujar Eggi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eggi mengaku heran mengapa ada foto yang memperlihatkan pertemuan tersebut. Padahal ia menyebut pihak Istana melarang seluruh alat komunikasi milik perwakilan PA 212 dibawa saat bertemu dengan Jokowi. Pihak Istana, kata dia beralasan melarang lantaran pertemuan tersebut rahasia.
"Janjinya pertemuan itu rahasia. Tapi yang bongkar dari sana juga, ya salah sendiri," ujarnya.
Di sisi lain, Eggi menegaskan tidak ada kesepakatan politik di balik pertemuan antara PA 212 dengan Jokowi. Ia menyebut pertemuan itu khusus membicarakan janji Jokowi tidak mengkriminalisasi ulama.
Materi pertemuan itu, kata dia, merupakan permintaan dari pimpinan FPI Rizieq Shihab yang saat ini tengah berada di Arab Saudi.
"Jadi teman-teman PA 212 ke sana nagih janji. Tidak ada dal
deal, dal
deal. Tidak ada," ujar Eggi.
Jokowi bertemu dengan petinggi PA 212 dan GNPF Ulama serta FPI di Bogor, Minggu (22/4). Mereka yang bertemu Jokowi itu menamakan diri tim 11 Ulama Alumni 212.
Jokowi mengklaim pertemuan tersebut merupakan silaturahmi. Sementara, Tim 11 menyebut pertemuan itu untuk meminta Jokowi mengambil kebijakan menghentikan kasus-kasus kriminalisasi yang menjerat ulama dan aktivis 212.
(osc/gil)