Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai penggunaan politik identitas dalam pemilihan kepala daerah maupun tingkat nasional adalah hal yang lumrah.
Hal itu merespons pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang menyebut pengajian harus disisipkan politik.
"Politik identitas itu sangat halal. Halal dan berlaku dimana-mana. Hampir semua Pilkada ini menggunakan politik identitas, coba lihat dalam membentuk konfigurasi masyarakat dilihat dong agamanya apa," kata Fadli di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (25/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadli mencontohkan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Jawa Barat, di mana para calon menggunakan pertimbangan politik identitas. Menurutnya hal itu sah-sah saja, dan tidak ada yang salah.
"Yang salah adalah menghina agama lain, menghina suku lain. Tetapi kalau soal politik identitas tidak ada masalah. Kalau muslim pasti menyatakan muslim. Kalau Kristen juga begitu konfigurasinya," ujarnya.
Fadli membantah penggunaan politik identitas dalam pilkada maupun pemilu akan memecah belah bangsa.
"Kalau kita mau dewasa berpolitik jangan berpura-pura Bhineka Tunggal Ika. Bhineka Tunggal Ika itu kenyataan, keniscayaan," ujarnya.
Fadli justru mempertanyakan surat edaran menteri agama yang melarang ceramah politik di tempat ibadah. "Itu yang konyol, ceramah kok mau diatur, menteri agama ini banyak pekerjaannya," katanya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum PAN Taufik Kurniawan menilai sudah seharusnya tokoh agama maupun masyarakat diberikan ruang tersendiri untuk menyampaikan sesuatu kepada umat.
Taufik pun mengklaim bahwa ada seorang menteri yang menjadi pembicara di gereja namun tidak dipersiapkan.
"Jadi harus fairlah semuanya. Jangan kemudian ini pak Amien bicara di masjid bagaimana. Enggak usah pak Amien, yang lain gimana," kata Taufik terpisah.
Meski enggan menyebut menteri yang dimaksud, Taufik meminta agar jangan ada subjektivitas atau penggiringan opini yang membuat masjid seolah menjadi tempat makar.
"Masjid itu tempat ibadah dan boleh siapapun di situ untuk memberikan tausiyah politik seperti halnya pada saat salah seorang menteri memberi pandangan politik di gereja," katanya.
Kemarin, Amien hadir dan memberi ceramah di acara Tasyakuran Satu Tahun Ustazah Peduli Negeri di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Selasa (24/4). Dalam ceramahnya Amien menyatakan acara-acara pengajian memang harus disisipi dengan unsur politik.
"Pengajian-pengajian disisipkan politik itu harus, kalau enggak, lucu," kata Amien.
(osc)