Pohon Berusia Ratusan Tahun Menimpa Belasan Mobil di Sukabumi

Arif Hulwan Muzayyin | CNN Indonesia
Kamis, 26 Apr 2018 12:50 WIB
Cuaca ekstrem berupa angin kencang di Sukabumi mengakibatkan pohon besar tumbang. Belasan mobil rusak tertimpa pohon yang diperkirakan berusia ratusan tahun.
Ilustrasi pohon tumbang menimpa mobil. (Noveradika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Belasan mobil yang terpakir di halaman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH, Sukabumi, rusak akibat tertimpa pohon beringin berukuran besar yang tumbang, Kamis (26/4). Cuaca ekstrem disebut jadi penyebabnya.

"Kejadian tersebut bermula saat angin kencang melanda, tiba-tiba pohon yang diperkirakan sudah berusia ratusan tahun tersebut miring dan tumbang ke arah parkiran mobil rumah sakit, sehingga ada sekitar 12 mobil yang tertimpa batang pohon berukuran besar itu," kata Elly, warga yang melihat kejadian, di Sukabumi, Kamis (26/4), dikutip dari Antara.


Berdasarkan informasi yang dihimpun, bencana angin kencang tersebut terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Pohon beringin yang usianya lebih dari 100 tahun dan menjadi ikon RSUD R Syamsudin SH itu kemungkinan rapuh pada batang pohonnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat angin kencang melanda pohon tersebut tidak bisa menahan embusan angin, dan akhirnya tumbang menimpa belasan mobil pasien dan pegawai rumah sakit. Tak ada korban jiwa dari kejadian ini.

Petugas gabungan saat ini tengah mengevakuasi batang pohon yang menimpa belasan mobil tersebut.

Angin puting beliung di Yogyakarta akibat cuaca ekstrem, belum lama ini.Ilustrasi angin puting beliung akibat cuaca ekstrem. (CNN Indonesia TV)
Kapolsek Cikole Kompol Musimin menyatakan pada April ini sudah terjadi dua kali bencana angin kencang, khususnya di sekitar RSUD R Syamsudin SH.

Kejadian pertama, angin kencang menumbangkan belasan pohon berukuran besar dan batangnya menimpa kendaraan yang tengah parkir.

"Petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Sukabumi, Polres Sukabumi Kota, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Sukabumi serta relawan masih berada di lokasi untuk melakukan evakuasi," katanya pula.

Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal mengatakan kejadian cuaca ekstrem di beberapa daerah, seperti hujan disertai angin puting beliung, disebabkan oleh aktifnya aliran massa udara basah.

"Selain pengaruh dinamika cuaca lokal, giatnya aktivitas cuaca juga didukung oleh aktifnya aliran massa udara basah yang lebih dikenal dengan fenomena skala regional 'Madden Julian Oscilation'," kata dia.

Madden Julian Oscilation (MJO) adalah fenomena gelombang atmosfer tropis yang merambat ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik.

MJO memiliki siklus perambatan 30-90 hari, dan dapat bertahan pada suatu fase sekitar 3 - 10 hari.

(antara/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER