Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal
PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan politik di dalam masjid harus berupa hal-hal yang berdampak positif bagi masyarakat agar menjadi warga negara yang baik, bukan politik yang memecah belah.
"Bukan politik yang memecah belah, tapi politik yang menumbuhkan rasa cinta kepada tanah air, patriotisme, politik yang membangun beradaban, memberdayakan rakyat, dan menempatkan kekuasaan dalam gambaran yang ideal untuk kemaslahatan bangsa dan negara," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (26/4).
Hasto mengutarakan itu usai menjamu Ikhwanul Muballighin yang bertamu ke markas PDI Perjuangan petang tadi. Berdasarkan pertemuan itu, Hasto mengatakan masjid bisa digunakan sebagai sarana untuk menjadikan umat secara lahir batin menjadi warga negara yang baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menempatkan Islam sebagai
rahmatan lil alamin. Tadi yang disampaikan oleh teman-teman dari Ikhwanul Muballighin," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Ikhwanul Muballighin Mujib Khudori menyebut agama dan politik merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Pasalnya ajaran Islam itu juga berhubungan dengan politik.
Walaupun begitu, Khudori berpendapat ceramah yang berpihak ke kubu tertentu tidak boleh dilakukan pengajian. Khudori pun menegaskan ceramah yang bersifat menghasut juga salah.
"Penyampaian yang memang kadang- kadang berpihak itu bisa disebut mengaitkan agama dan politik dengan cara yang salah. Kalau mau protes juga jangan malah menghasut umat," kata Khudori.
Menurut Khudori ceramah yang berpihak ke kelompok tertentu itu bisa disebut dengan kampanye politik, bukan dakwah. Oleh karena itu, hal tersebut tidak boleh dilakukan di Masjid.Pasalnya, di Masjid terdapat banyak orang dengan beragam latar belakang.
Khudori mengatakan kekeliruan tersebut harus dikiritisi karena dilakukan bukan pada tempatnya.
"Di Masjid kan banyak jenis umat Islam; NU, Muhammadiyah, orang Jawa, Madura. Seorang ustaz yang bijak jangan berpihak terhadap satu partai. Secara
general [umum] saja disampaikan. Kalau berpihak berarti kan kampanye, itu yang disalahkan oleh partai lain dan tidak pada tempatnya untuk berkampanye," terang Khudori
Sebelumnya, dalam ceramahnya di Balai Kota (24/4),Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN)
Amien Rais menyatakan acara-acara pengajian memang harus disisipi dengan unsur politik.
"Pengajian-pengajian disisipkan politik itu harus. Kalau enggak, lucu," kata Amien kala itu.
(kid/arh)