Tak Sesuai Perizinan, Sandi Duga Pesta Rakyat Monas Politis

DHF | CNN Indonesia
Senin, 30 Apr 2018 14:01 WIB
Wagub DKI Sandiaga Uno menduga ada unsur politik di balik gelaran Forum Untukmu Indonesia, di Monas, Sabtu (28/4), dan menyebut gelaran tidak sesuai perizinan.
Ratusan warga mengantri untuk menukarkan kupon sembako di Pesta Rakyat, di Monas, Jakarta, Sabtu (28/4). (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menduga ada unsur politik di balik kegiatan Pesta Rakyat di Monumen Nasional (Monas) yang digelar Sabtu (28/4) pekan lalu. Oleh karena itu Sandi berencana memanggil panitia penyelenggara dari Forum Untukmu Indonesia hari ini.

"Saya dikasih tahu, yang Monas ada kemungkinan itu belakangnya politik juga. Jadi ini mau dicek juga," ujar Sandi saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Senin (30/4).

Pertemuan itu rencananya akan dilakukan di Balai Kota Jakarta sore hari ini. Sandi hendak meminta penjelasan terkait acara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandi juga akan memanggil satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) terkait untuk menjelaskan terkait pemberian izin acara ini. "Tidak boleh ada kecolongan kegiatan yang tidak sesuai aturan," katanya.

Dia juga menyesalkan adanya perbedaan konsep acara di lapangan dengan izin yang diajukan. Mereka mengajukan izin untuk menyelenggarakan acara seni budaya ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.

"Ternyata ada pembagian sembako, lebih dari empat ratus ribu sembako. Kami pastikan Monas tidak terkontaminasi kegiatan politik," ujar Sandi.

Sebelumnya, kericuhan berlangsung saat pesta rakyat bertajuk 'Untukmu Indonesia' yang berlangsung di Monumen Nasional, pada Sabtu (28/4).

Acara ini diperkirakan dihadiri lebih dari seratus ribu orang. Mereka hadir untuk mendapatkan sembako gratis yang dibagikan pihak panitia dan berujung kericuhan.

Selain itu, acara ini juga mengakibatkan kemacetan di sejumlah ruas jalan di sekitar Monas.

"Massa banyak begitu, kan kita sudah bilang [harus] teratur, tapi ya namanya masyarakat tetap saja ingin segera duluan di depan. Ya kita harus maklumlah. Begitulah warga kita. Membludak. Makanya saya bilang, inilah yang harus kita pikirkan bagaimana warga kita bisa lebih tertib seperti negara maju," ujar salah satu panitia, Simon Simaremare, saat dihubungi CNNIndonesia.com, pada Sabtu (28/4). (arh/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER