Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengingatkan semua pihak terutama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya Sandiaga Uno bahwa saat ini banyak negara mulai beralih dari kendaraan bahan bakar minyak ke listrik.
Merujuk informasi yang didapat dari pemberitaan
Bloomberg, Jokowi mencontohkan China yang sejak 2017 telah mengganti 6.300 bus kota menjadi bus listrik dan akan terus dilakukan tiap tahun terhadap 100 ribu bus kota.
"Dimulai Jakarta dulu, ganti busnya yang listrik. Fenomena bus listrik mulai menjalar ke negara lain di dunia. Sebentar lagi Jakarta. Tapi terserah Pak Gubernur dan Wakil Gubernur," ujar Jokowi di JCC, Rabu (2/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan perhitungan Jokowi, peralihan kendaraan bahan bakar migas ke listrik dapat menghemat penggunaan minyak global sekitar 279 ribu barel per hari setara dengan konsumsi tahunan di Yunani.
"Dengan semakin naiknya harga minyak di dunia itu sudah pasti memicu semakin banyak sektor bergeser untuk mengurangi ketergantungan minyak," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Tahun lalu, Anies sempat menyatakan keinginan transportasi umum di Jakarta beralih ke energi listrik guna mengurangi polusi yang berasal dari residu kendaraan bermotor.
Keinginan itu rencananya diterapkan bertahap mulai dari bus TransJakarta. Hal itu disambut baik TransJakarta terutama setelah melihat fenomena bus listrik PT Mobil Anak Bangsa (MAB) besutan Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Peralihan dapat dilakukan apabila kesiapan infrastruktur pendukung kendaraan listrik ditunjang seperti tersedianya stasiun penyedia listrik umum bersertifikasi internasional.
Tuntutan itu dijawab Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan memperbanyak stasiun penyedia listrik umum (SPLU) di DKI Jakarta secara bertahap. PLN mengklaim 700 SPLU sudah terpasang di berbagai wilayah.
(gil)