Jakarta, CNN Indonesia -- Pembangunan lapas yang punya sistem keamanan tingkat tinggi (
high risk security) di Lembaga Permasyarakatan Klas I Nusakambangan sudah mencapai 70 persen. Direktur Jendral Permasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Sri Puguh Budi Utami mengatakan rencananya peresmian akan dilangsungkan pada tahun ini.
"Sekarang sudah mendekati 70 persen, 2018 mudah-mudahan sudah bisa diresmikan walaupun hanya satu blok," kata Utami di Gedung Kemenkumham Jakarta, Jumat (4/5).
Utami menerangkan lapas dengan sistem High Risk akan ditempati oleh narapidana yang memiliki kriteria menganggu keamanan lingkungan. Lapas dengan sistem ini juga bisa diisi oleh narapidana yang dianggap memang harus ditempatkan sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya yang akan ditempatkan adalah teroris, untuk narkoba yang bandar juga itu ditempatkan di lapas
high risk," ujar dia.
Ditjen PAS akan bekerjasama dengan sejumlah lembaga untuk menenukan apakah seorang napi dapat dikategorikan beresiko tinggi atau tidak. Lapas ini juga berbeda dengan lapas isolasi dari segi penempatan narapidana.
"Kalau high risk itu perlakuannya jadi
one man one cell jadi mereka ditempatkan sendiri dan ada penilaian. Jadi enggak sama dengan lapas lain," terang dia.
Utami juga menambahkan bahwa pembangunan lapas ini dilakukan atas kerjasama dengan pihak swasta. Pemerintah menggunakan sistem KPUB yang memungkinkan swasta membangun dengan sistem
bundling.
"Kita sedang berproses seperti apa mekanismenya dan menyertakan agenda, soal swasta akan membantu membangun," ujar dia.
Utami baru dilantik menjadi Direktur Jendral Permasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM. Dalam pernyatannya, Utami berjanji meneruskan program prioritas yang sudah dijalankan dalam kepemimpinan sebelumnya.
"Salah satunya adalah soal lapas harus terus kita benahi sebagai program prioritas. Program rutin lainnya juga akan kita teruskan," tutup dia.
(eks/eks)