Jakarta, CNN Indonesia -- Buni Yani, Mantan Dosen London School of Public Relations (LSPR) yang juga terdakwa kasus dugaan ujaran kebencian, mengakui ada banyak kesamaan pandangan antara dirinya dengan Partai Bulan Bintang (PBB).
Hal ini disampaikan Yani usai menghadiri acara pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PBB di Hotel Penisula, Jakarta, Kamis (4/5). Meskipun demikian, Yani mengaku, belum menjadi kader PBB hingga saat ini.
"Saya ke sini sebagai warga negara yang ngasih dukungan ke PBB," kata Yani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yani mengaku, selama ini banyak dibantu oleh Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra. Ketika kasus dugaan ujaran kebencian menjeratnya, kata Yani, Pakar Hukum Tata Negara itu mau menjadi saksi ahli dan hadir dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Bandung beberapa waktu lalu.
"Saya lihat banyak yang cocok. Satu, Pak Yusril enggak hanya sekedar bicara dan dia mendukung saya. Jadi, kami sudah ada
chemistry sejak awal, kan dia sudah menjadi ahli saya," jelasnya.
"Saya merasa berhutang sama Pak Yusril secara pribadi. Kedua, saya berhutang ke partai. Makanya saya datang hari ini," kata Yani.
Meskipun merasa sudah dekat dengan Yusril dan PBB, namun lagi-lagi Yani menekankan bahwa dirinya belum menjadi kader PBB. Jika diminta untuk bergabung, Yani mengaku akan mempertimbangkan tawaran itu.
"Kalau ditawarkan, Insya Allah saya pertimbangkan," kata Yani.
Selain Buni Yani, Sejumlah tokoh juga hadir dalam acara tersebut. Diantaranya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, Ketua Kadin Jawa Timur yang juga mantan Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti, dan mantan Sekretaris Majelis Pakar PPP Ahmad Yani.
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Ferry Noer menjelaskan, Said Aqil hadir untuk memberikan wejangan kepada para kader PBB sebelum melaksanakan rapat kerja. Sementara La Nyalla dan Ahmad Yani merupakan kader PBB yang baru bergabung.
"Yang bergabung ke PBB dari PPP Khittah, Pak Ahmad Yani dan beberapa lainnya. Dari PAN juga ada. Lalu Pak La Nyalla Mataliti," kata Afriansyah.
(eks)