Jakarta, CNN Indonesia -- Tim
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris di sebuah rumah toko di Jalan Raya Puncak, Desa Pandansari, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/5) pekan lalu.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, mengatakan inisial ketiga tersangka adalah AR (52), AF (27), dan MM (63).
Ketiga orang itu dicokok karena merencanakan sejumlah
amaliyah atau serangan teror ke beberapa markas kepolisian, mulai dari Markas Korps Brigade Mobil (Mako Brimob) di Kedunghalang, pos polisi lalu lintas di Gadog, Ciawi; hingga Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Kabupaten Bogor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setyo menyatakan, Densus 88 juga menemukan sejumlah zat yang biasa dipakai membuat bom berdaya ledak tinggi dari lokasi penangkapan ketiga tersangka.
"Mereka merencanakan aksi teror dengan sasaran Mako Brimob di Kedunghalang, Pos Polantas Gadog dengan cara membacok polisi, aksi bom bunuh diri dengan sasaran Polres Bogor. Kemudian, barang yang ditemukan, tersangka rencana membuat bom TATP (
triaceton triperoxide)," kata Setyo dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/5).
Sementara itu, lanjut Setyo, beberapa barang bukti diduga bahan pembuat bom berdaya ledak tinggi yang ditemukan dari lokasi penangkapan adalah aseton (CH3), lampu LED, air raksa, satu buah botol plastik, kabel berwarna hitam, satu buah alat solder, timah, kabel berwarna putih, panci, serutan kayu, satu unit telepon seluler, obeng, dan sakelar.
Seluruh tersangka, kata Setyo, telah dibawa ke Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Tindak lanjut, membawa tersangka ke rumah tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua dan mengamankan barang bukti yang ditemukan," katanya.
(ayp/sur)