Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan petugas kepolisian dan TNI gabungan diterjunkan buat mengawal sidang putusan gugatan
Hizbut Tahrir Indonesia terhadap Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, Cakung, Jakarta Timur.
Kepala Subbagian Humas Polres Jaktim Komisaris Wasiem menyatakan mereka mengerahkan ribuan personel gabungan berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Timur serta sepuluh Polsek sekitarnya, dibantu Komando Distrik Militer (Kodim) 0505 Kodam Jaya.
"Jumlah total mencapai 2 ribu personel gabungan," ucap Wasiem di PTUN, Jakarta, Senin (7/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Personel terbanyak dikirim Polda Metro Jaya yang mencapai 1.089 personel. Kemudian Polres Jakarta Timur yang mencapai 300-400 personel, lalu 302 personel dari sepuluh Polsek di Jakarta Timur. Sementara itu Kodim 0505 Kodam Jaya mengerahkan 105 personel TNI.
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, ribuan personel aparat itu juga dilengkapi dengan dua mobil Barracuda, serta satu mobil meriam air. Sebagian aparat kepolisian juga membawa senjata lengkap dan pelontar gas air mata. Sementara sebagian besar lainnya telah sigap dengan tameng menjaga sekitar pintu gerbang PTUN.
Massa yang mendukung HTI telah berkumupul di sekitar PTUN sejak pukul 07.00 WIB. Mayoritas dari mereka mengenakan pakaian serba putih.
Menurut keterangan Wasiem, massa pendukung HTI sudah nampak berkumpul di Masjid Al Azhar terletak tak jauh dari PTUN sejak pukul 06.20 WIB. Dia memperkirakan sebagian sudah berada di sana sejak subuh.
"Karena ada yang dari luar Jakarta. Bogor misalnya. Mungkin mereka salat Subuh di sana dulu," ujarnya.
Karena jumlah massa semakin banyak, arus lalu lintas di sekitar kantor Wali Kota Jakarta Timur menjadi tersendat. Akses menuju PTUN, yakni Jalan A Sentra Primer, juga ditutup lantaran banyaknya massa HTI yang memenuhi jalan.
Salah satu massa pendukung HTI, Ardi (29) mengaku sudah tiba di PTUN sejak 07.30 WIB. Warga Bogor, Jawa Barat, itu datang ke Jakarta bersama dua temannya sejak tadi malam.
"Saya dari Bogor. Ada dua teman," ujar Ardi.
Menurut penuturan Ardi, massa yang mengenakan pakaian serba putih tidak hanya anggota eks HTI.
"Bukan. Masyarakat yang mendukung juga," kata Ardi.
(ayp/sur)