Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menegaskan Menteri Kelautan dan Perikanan
Susi Pudjiastuti tidak memiliki kepentingan politik terutama dalam membuat kebijakan. Program penenggalaman kapal dan pelarangan cantrang lebih untuk kesejahteraan nelayan.
Hal itu disampaikannya di hadapan lebih dari 100 nelayan anggota Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/5) siang.
"Enggak ada, mana sih Bu Susi ada kepentingan politik? Enggak ada," ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu menyikapi kebijakan Menteri Susi selama ini yang menarik perhatian publik, seperti menggiatkan penenggalaman kapal pencuri ikan dan larangan penggunaan cantrang.
Presiden menyatakan kebijakan-kebijakan di atas dilakukan demi kepentingan dan kebaikan nelayan Indonesia.
"Arahnya untuk kita sendiri. Jangan dipelintir, dikompori, sehingga konsistensi ke tujuan jadi terbelokkan, karena bisa saja ada unsur kepentingan-kepentingan," tuturnya.
 Salah satu penenggelaman kapal pelaku pencurian ikan, di perairan Desa Morela, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, beberapa waktu lalu. ( ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan) |
Jokowi pun meminta nelayan mengikuti kemajuan teknologi. Hal ini terkait perjalanannya ke Pangandaran bulan lalu. Di sana, ia melihat nelayan menggunakan sistem keramba jaring apung lepas pantai, bukan cantrang.
"Jadi tidak ada kepentingan politik. Banyak kepentingan yang terganggu, iya. Yang dulu enak, sekarang tidak enak, iya. Tapi itu yang harus dikerjakan," kata mantan Wali Kota Solo ini.
Susi, yang tak menyelesaikan jenjang Sekolah Menengah Atas, pernah digoda politikus Partai Gerindra sekaligus Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendampingi Prabowo Subianto pada Pemilu 2019.
Susi juga masuk dalam sejumlah survei sebagai calon Wakil Presiden bagi Jokowi.
Presiden Jokowi pun pernah menggoda Susi soal posisi Wakil Presiden karena memerintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk mengeruk sungai agar kapal nelayan bisa lewat Pantai Pangandaran.
"Yang perintah mestinya bukan Ibu Susi. Yang perintah itu Presiden. Jangan-jangan Bu Susi pengen jadi presiden, pengen jadi Wapres, ini kelihatannya," guyon Presiden saat itu.
Susi juga sudah menyatakan siap untuk maju sebagai capres ataupun cawapres apabila ada panggilan negara.
"Kalau itu panggilan negara, memang harus semua warga negara harus siap. Tapi saya ini cuma pembantu presiden, sudah, titik," kata Susi saat ditemui di kediamannya di daerah Jakarta Selatan, Sabtu (7/4).
(arh/pmg)