Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum
Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menilai pertemuan antara Mantan Panglima TNI (Purn) Jenderal
Gatot Nurmantyo dengan Ketum Partai Demokrat
Susilo Bambang Yudhoyono adalah hal yang biasa. Demokrat belum menentukan dukungan untuk pilpres 2019.
Menurut Nurhayati, lobi-lobi politik seperti itu sepatutnya ditanggapi dengan wajar, apalagi akan selalu ada dinamika di tahun politik ini.
"Ada yang merapat dan berkomunikasi, itu hal yang biasa. Tetapi, yang jelas sampai sekarang Partai Demokrat belum menentukan keputusan mendukung siapa," ujarnya di kompleks parlemen, Selasa (8/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurhayati pun menyebut pembentukan poros ketiga masih mungkin terjadi, mengingat pendaftaran kandidat capres-cawapres baru dibuka oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 10 Agustus 2018.
Menurutnya, Demokrat juga masih mempelajari hasil survei berbagai lembaga dan potensi sikap kelompok yang belum menentukan pilihan (undecided voters).
Terlebih, Gatot minimal harus mendapat dukungan dari gabungan partai yang memiliki 20 persen kursi DPR atau 25 persen perolehan suara sah nasional. Saat ini, Gatot hanya mengandalkan sejumlah kelompok relawannya.
"Saya kira Ketum bersama DPP semua sedang mempelajari ke mana arah Demokrat. Karena kita memang tidak punya 20 persen," kata Nurhayati.
"Kalau kita punya 20 persen kita lebih bisa langsung menentukan, tetapi karena kita kurang, kita terus lakukan komunikasi politik," lanjutnya.
Terpisah, Gatot mengakui komunikasi politik dengan sejumlah petinggi partai sudah dilakukan. Di antaranya menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Gatot juga telah bertemu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen. Zulkifli menilai Gatot masuk kriteria partainya sebagai sosok bakal calon presiden pada pilpres 2019.
Sementara dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Presiden PKS Sohibul Iman masih dicarikan waktu.
"Memang, kadang saya ada, beliau tak ada. Tunggu saja," ujarnya.
Saat bertemu SBY, Gatot mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI ke-6 itu karena sudah mengangkatnya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tahun 2014 di masa jabatannya.
"Saya waktu itu ucapkan terima kasih sudah selesai melaksanakan tugas sebagai Panglima TNI dan Pak SBY yang ngangkat saya sebagai KSAD," ujarnya.
(pmg)