Jakarta, CNN Indonesia -- Makam Habib Hasan Al Haddad tak pernah sepi dari peziarah. Setiap tahun, banyak umat muslim dari berbagai daerah berkunjung ke makam yang dikenal sebagai
Mbah Priok tersebut.
Pun demikian Ramadan tahun ini, makam yang terletak di daerah Koja, Jakarta Utara ini tak sepi dari peziarah. Dari mulai silahturahmi, berdoa, berwisata religi sampai mencari ketenangan menjadi alasan di balik mereka berziarah ke pusara Mbah Priok.
Sodikin salah satunya. Pria berumur 27 tahun ini jauh-jauh datang dari Pemalang, Jawa Tengah untuk berziarah ke makam yang dianggap sebagain besar masyarakat keramat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini kali kedua Sodikin menyambangi kompleks makam yang luasnya mencapai 3,4 hektar ini. Alasannya berziarah adalah untuk mengingat amal baik, bersilaturahmi, dan mendoakan tokoh yang dianggapnya sebagai kekasih Allah SWT.
"Menjelang Ramadan saya dan rombongan dari Pemalang bersilaturahmi mendoakan kekasih Allah SWT yang sudah mendahului kita," kata Sodikin kepada
CNNIndonesia.com di Makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.
Layaknya Sodikin, Muhmmad Tohir (25) juga sering berziarah ke makam tokoh-tokoh yang diyakininya sebagai wali Allah SWT menjelang Ramadan. Bahkan, ini kali ketiga Tohir datang ke
makam Mbah Priok.
Tujuan Tohir tak semata berziarah dan bersilaturahmi. Menurutnya dengan datang ke makam Mbah Priok ia dapat mengingat amalan-amalan baik yang dilakukan Mbah Priok semasa hidup.
"Ziarah itu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT selain itu untuk mengetahui tokoh-tokoh ulama yang memang sangat bisa diambil kemamfaatannya dari cerita-ceritanya semasa hidup," kata pria asal Serang, Banten ini.
Selain mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, menurut Tohir, ziarah ke makam Mbah Priok juga merupakan salah satu alternatif wisata religi. Bagi dia, ketimbang liburan ke tempat wisata pada umumnya, akan lebih baik jika berwisata religi ke makam Mbah Priok.
"Biasanya kan mungkin orang wisata ke pantai atau ke mana, kalau ini wisata religi ke makam Wali Allah SWT," ucap Tohir.
Tak Tarik BiayaPengelola makam Mbah Priok, Wahyudin mengakui setiap Ramadan makam selalu ramai didatangi peziarah.
Wahyudin menjelaskan, sekitar 3 ribu peziarah datang mengunjungi makam Mbah Priok tiap harinya menjelang bulan Ramadan.
"Hari-hari biasa juga sebenarnya ramai, siang, sore, malam pada datang. Cuma dari sebulan sebelum masuk Ramadan meningkat pengunjungnya," kata Wahyudin.
 Makam Mbah Priok selalu ramai dikunjungi peziarah, terutama menjelang bulan Ramadan. Mereka berziarah ke sini dengan beragam alasan. (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati). |
Meski demikian, ia mengaku tidak pernah menghitung pendapatan dari pengunjung yang datang. Sebab pengunjung tidak ditarik biaya sepeser pun saat mengunjungi makam Mbah Priok. Sehingga, ia tidak dapat menghitung secara pasti peningkatan maupun penurunan pendapatan yang diperoleh.
"Peziarah ya seikhlasnya saja kalau datang ke sini, parkir seikhlasnya, ada kotak amal juga seikhlasnya kami enggak pernah menariki atau suruh satu orang pegang kencleng dan narikin dari pengunjung enggak pernah," tutur dia.
"Kalau ada yang ngasih lumayan besar di kotak amal Alhamdulillah, pun kalau yang sedang tidak ada uang atau apa silakan saja datang, gratis kok semuanya ini," tambah Wahyudin.
Pantauan
CNNIndonesia.com saat menyambangi lokasi, memang tidak ada pengurus makam yang meminta uang kepada pengunjung. Bahkan, petugas parkir pun tidak memaksa menarik uang saat berkunjung ke lokasi yang ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama ini.
Mencari KetenanganWahyu mengaku banyak peziarah yang datang ke makam Mbah Priok juga dengan tujuan untuk mencari ketenangan. Biasanya, kata Wahyu, pengunjung yang datang ke Makam Mbah Priok mendapat ketenangan saat berzikir dan membaca doa-doa.
"Biasanya orang yang datang ke sini untuk mencari ketenangan dan keberkahan itu luar biasa," kata Wahyu.
Hal itu diakui oleh Tohir. Ia mengaku mendapat ketenangan setelah berziarah ke makam Mbah Priok. Hanya saja, kata dia ketenangan itu didapatnya melalui doa-doa dan zikir yang ditujukan kepada Sang Pencipta.
Bahkan, kata Tohir makam Mbah Priok memang menjadi salah satu tempat yang disarankan oleh gurunya jika ingin mencari ketenangan. Tohir menegaskan ketenangan itu bukan karena sosok Mbah Priok, tapi karena Allah SWT.
"Salah satunya Mbah Priok ini sama makam-makam yang pernah saya ziarahi bisa untuk memberikan ketenangan kemudian juga untuk menambah dekat kepada Allah SWT melalui zikirnya, bukan melalui tempatnya," kata dia.
"Yang dari para kiai kami kalau ingin dekat dan khusuk dalam beribadah lari ke Mbah Priok," tambahnya.
(osc/gil)