Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut tak ada unsur politik dalam peresmian makam Habib Hasan bin Muhammad al Haddad alias Mbah Priok di Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3).
Ahok, sapaan Basuki, mengatakan, peresmian makam keramat itu sebagai cagar budaya adalah upaya untuk menjaganya.
"Yang penting niatnya benar. Kalau benar kenapa takut, nggak ada politik ini. Saya datang biar makam bisa dijaga," kata Ahok saat peresmian seperti dilansir dari
Detikcom.
Diresmikannya makam tersebut sebagai cagar budaya tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 438 Tahun 17 tentang Penetapan Kawasan Makam Habib Hasan (Mbah Priok) sebagai lokasi yang dilindungi dan diperlakukan sebagai situs cagar budaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok membacakan langsung surat keputusan tersebut dengan dihadiri oleh warga sekitar dan seorang ahli waris Mbah Priok.
Dengan dijadikanya lokasi ini sebagai cagar budaya, maka lokasi makam itu tidak akan dijadikan kawasan industri. Lahan yang belum ada sertifikatnya juga akan dibantu agar memiliki dokumen kepemilikan.
"Ini nanti saya sertifikat semua, nggak ada lagi yang ganggu-ganggu," katanya.
Ahok mengatakan, ada sejumlah orang yang tak ingin makam Mbah Priok jadi kawasan wisata religi untuk umat Islam berziarah.
Menurutnya, orang-orang itu malah ingin kawasan makam jadi kawasan industri. Karena itu ia sedikit kesal dalam SK yang dibacakannya, masih ada kata "diduga situs cagar budaya".
Ahok meminta SK itu direvisi untuk ia tandatangani. "Saya mau jadikan ini kawasan wisata religi, apa yang diduga lagi? ini sudah lebih dari 50 tahun," katanya.
 Makam Habib Hasan bin Muhammad al Haddad atau Mbah Priok di kawasan Koja, Jakarta Utara. ( AFP PHOTO / ADEK BERRY) |
Makam Mbah Priok dianggap sebagai makam keramat dan dijadikan tempat berziarah. Lokasi tersebut berada dekat dengan kawasan terminal peti kemas.
Tahun 2010 kawasan ini sempat akan ditertibkan karena masih adanya sengketa lahan. Namun upaya penggusuran dihadang, warga melawan petugas.
Bentrokan pun tak bisa dihindarkan. Sejumlah warga dan anggota Satuan Polisi Pamong Praja tewas dalam insiden tersebut dan puluhan lainya terluka. Penggusuran kemudian dibatalkan hingga kini.
(sur)