TNI soal Ricuh Rumah Dinas: Milik Negara Harus Dikembalikan

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Rabu, 09 Mei 2018 10:08 WIB
TNI menegaskan rumah dinas TNI adalah milik negara yang tak boleh ditinggali oleh anak-anak purnawirawan, apalagi disewakan oleh pihak ketiga.
TNI menegaskan rumah dinas TNI harus dikembalikan saat sudah tak ditempati purnawirawan. (CNN Indonesia/Mundri Winanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Asisten Logistik Kodam Jaya/Jayakarta Kolonel Czi Tri Hascaryo menegaskan rumah dinas TNI adalah rumah negara yang harus dikembalikan ke negara.

Pernyataan tersebut menanggapi kericuhan dalam proses pengosongan rumah dinas TNI di Komplek Asrama Kodam, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Rabu (9/5) pagi.

"Rumah negara tidak bisa dimiliki, harus dikembalikan ke negara," kata Tri saat diwawancara CNN Indonesia TV usai proses pengosongan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengembalian rumah dinas kepada negara berdasarkan prosedur tertentu.

Dalam konteks rumah yang ditinggali para purnawirawan di Komplek Kodam, Tri mengatakan rumah itu wajib dikembalikan jika tak lagi ditempati oleh purnawirawan atau istrinya.

Tri mengatakan pengosongan di 10 unit rumah dinas di Komplek Kodam dilakukan karena rumah-rumah tersebut tak lagi ditinggali oleh para purnawirawan, melainkan oleh anak-anak purnawirawan.

"Kalau masih purnawirawan mereka berhak, tapi mana kala anak-anaknya itu tidak berhak," ujar dia.

TNI juga menemukan pelanggaran lain yakni keberadaan pihak ketiga dalam rumah tersebut. Tri menyebut ada pihak yang menyewakan rumah dinas itu kepada pihak ketiga tersebut.

"Rumah-rumah ini ada yang dikontrakkan ke orang luar. Ini masalah lagi. Rumah negara malah dikontrakkan," kata Tri.

Pengosongan rumah di Komplek Kodam pagi tadi diwarnai kericuhan. Massa yang menolak pengosongan berdemonstrasi sambil membakar ban hingga menghambat arus lalu lintas di Jalan Sultan Iskandar Muda (Arteri Pondok Indah). Massa juga sempat menyandera sebuah truk.

TNI mengerahkan sedikitnya 250 personel untuk mengamankan pengosongan rumah sekaligus mengendalikan situasi. Namun Tri menyebut tidak ada provokator dalam aksi tersebut.

"Karena, kan, sifatnya massa. Massa kalau sedikit lemah, kalau banyak mereka kuat. Ada pembakaran, tapi setelah kami dorong mereka, pemadam naik, semua sesuai rencana," kata dia.

[Gambas:Video CNN] (wis/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER