Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menyatakan bahwa lima orang polisi korban insiden
rusuh di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok tidak dibunuh dengan cara yang biasanya dilakukan oleh kelompok Negara Islam (ISIS).
Insiden kerusuhan di Mako Brimob telah menewaskan lima anggota polisi dan satu tahanan teroris.
"Kalau dalam laporan ini, seperti luka bacok di bagian leher belakang. Jadi bukan itu," ucap Setyo di Markas Badan Pemeliharaan Polri, Kamis (10/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setyo mengamini bahwa mayoritas lima korban polisi mengalami luka-luka akibat senjata tajam di bagian leher.
Sebagian besar korban pun mengalami luka di sekujur tubuh, paha, lengan dan jari. Ada pula yang meninggal karena luka tembak di bagian dada. Namun dia membantah kelima anggota polisi itu dieksekusi ala ISIS.
"Dan nanti dokter yang melakukan autopsi akan hadir di sini. Akan dirinci lagi," kata Setyo.
Insiden kerusuhan antara polisi dengan tahanan kasus teroris di Mako Brimob Kelapa Dua Depok pada selasa malam (8/5). Kerusuhan mengakibatkan lima orang polisi dan satu tahanan teroris meninggal dunia.
Pihak kepolisian mengklaim insiden meletup lantaran masalah sepele, yakni salah paham saat pemberian makanan kepada tahanan teroris.
Tahanan teroris sempat menyandera satu anggota polisi. Lalu dibebaskan pada Rabu malam (9/5). Hingga kini, tahanan teroris masih memegang senjata yang dirampas dan menguasai tiga dari enam blok yang ada di Mako Brimob. Blok yang dikuasai tahanan teroris yakni Blok A, B, dan C.
(pmg)