Jakarta, CNN Indonesia -- Kawat berduri yang dipasang di depan gerbang Mako Brimob Kelapa Dua Depok mulai dicopot usai operasi penanganan kerusuhan berujung penyanderaan berakhir 07.15 WIB kamis (10/5).
Kawat itu dipasang di depan gerbang Mako Brimob sejak insiden kerusuhan antara petugas dengan tahanan teroris terjadi pada selasa malam (8/5).
Meski begitu, jalan raya di depan Mako Brimob masih harus steril. Jalan itu masih ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih ditutup. Belum tahu (sampai kapan)," tutur petugas kepolisian di lapangan.
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, Pengamanan di sekitar jalan menuju Mako Brimob juga masih dijaga ketat. Ada puluhan anggota polisi yang berjaga agar jalan depan Mako Brimob steril dari kendaraan bermotor.
Selain itu, rumah, toko, ruko, rumah makan, hingga panti pijat dan salon yang berada di sekitar Mako Brimob juga masih tertutup rapat. Kondisi tersebut masih sama seperti sejak Selasa malam (8/5). Tidak ada aktivitas yang tampak meski kepolisian sudah menyatakan bahwa Mako Brimob sudah kembali kondusif.
Sebelumnya, wakapolri Komjen Pol Syafruddin mengatakan kerusuhan di Mako Brimob selama 36 jam sudah reda pada 07.15 WIB pagi tadi. Dia mengatakan para tahanan teroris sudah menyerahkan diri.
Sebanyak 155 tahanan disebut terlibat dalam penyanderaan.
"Alhamdulillah kita dapat menanggulangi ini. Operasi ini sudah berakhir pukul 07.15 WIB," kata Syafruddin Mako Brimob, Kamis (10/5).
Suara dentuman keras sempat terdengar empat kali di sekitar Rutan Mako Brimob, Kamis pagi. Situasi di rutan tampak mencekam pasca-insiden kerusuhan di Mako Brimob.
Seluruh wartawan yang masih bertugas di sekitar lokasi diminta berjongkok dan merapat ke tepi pagar bangunan.
Anggota Brimob yang berjaga di sekitar rutan juga merapat ke pagar Gereja Gideon yang lokasinya berada di sebelah Mako Brimob.
Syafruddin menyatakan ledakan yang terjadi di Mako Brimob merupakan bentuk sterilisasi pascakerusuhan dan penyanderaan.
"Itu untuk sterilisasi. Kita sedang proses penanggulangan," kata Syafruddin.
(gil)