Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengungkap cerita terkait para ulama yang sempat tidak mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di awal masa kepemimpinan di 2014.
"Begini, ada ulama--ulama-ulama DKI, ulama-ulama Banten, ulama-ulama Jawa Timur--yang 2014 ini rahasia tak buka, tidak mau pak Jokowi sejak 2014," kata Muhaimin alias Cak Imin di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (11/5).
Pernyataan itu diungkap ketika menjawab pertanyaan terkait efek ekor jas atau
coat-tail effect dukungan PKB kepada Jokowi melalui deklarasi JOIN (Jokowi-Cak Imin).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Coat-tail effect merujuk pada efek pesona seseorang yang dapat meluluhkan rakyat atau orang di sekitarnya.
Dalam konteks saat ini, Cak Imin mengklaim orang-orang yang mendukungnya akan bersedia mendukung Jokowi jika dirinya menjadi cawapres.
Dengan demikian, Cak Imin mengklaim para ulama tidak mau mendukung Jokowi jika tidak memilihnya sebagai cawapres dalam pemilu tahun depan.
Meski demikian, Muhaimin menyebut partainya belum terpikir untuk menggantungkan sikap politik pada kemauan ulama. Walaupun ulama tetap dianggap memiliki pengaruh dalam menentukan sikap partai.
"Tapi, kan, begini, perspektifnya harus utuh. Perspektif koalisi, perspektif ulama, perspektif dukungan itu harus utuh tidak bisa sepotong-sepotong, satu kesatuan," tegas Muhaimin.
Dia pun tidak khawatir dengan elektabilitas PKB jika Jokowi tidak memilihnya sebagai cawapres dalam Pilpres 2019. Justru, Muhaimin mengkhawatirkan Jokowi akan kalah jika tidak berpasangan dengannya.
"Saya ini cinta pak Jokowi. Pak Jokowi harus terpilih lagi. Kalau Jokowi tidak dengan saya, saya sangat khawatir pak Jokowi tidak terpilih lagi. Bisa-bisa pak Jokowi kalau tidak pasangan dengan saya tidak terpilih lagi," katanya.
Sebelumnya, PKB mengklaim telah mendeklarasikan dukungan secara resmi kepada Joko Widodo sebagai bakal calon presiden di pilpres 2019. Hal tersebut dipastikan Cak Imin yang mengatakan deklarasi itu dilakukan saat pembentukan posko pemenangan Jokowi-Cak Imin (JOIN) awal April lalu.
"Sudah, secara resmi sudah, atas nama PKB saya sendiri yang mengumumkan. Kami mengumumkan mendukung pak Jokowi berpasangan dengan Muhaimin," kata Cak Imin usai bertemu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (8/5) malam.
(kid/wis)