Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy mengatakan Presiden Joko Widodo batal menghadiri acara Workshop Nasional Anggota DPRD PPP Se-Indonesia yang digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara pada Minggu (13/5) siang.
Hal itu terkait dengan peristiwa ledakan bom di Surabaya. Jokowi dikabarkan akan fokus terhadap peristiwa ledakan bom tersebut. Workshop pun dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang mewakili Jokowi.
"Perlu disampaikan kepada rekan-rekan, sampai pukul 12.00 WIB beliau berkenan hadir tetapi karena memang ada situasi kondisi yang tidak kita inginkan, yaitu bom di sejumlah tempat ibadah di Surabaya, maka kurang lebih pukul 12.25 WIB mengabarkan ke kami Presiden memiliki prioritas tinggi untuk segera hadir di Surabaya," ujar pria yang karib disapa Romi itu dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan Jokowi ke Surabaya, kata Romi, dikarenakan peristiwa tersebut sudah menjadi perhatian nasional dan internasional
"Tentu sebagai partai yang bergabung bersama koalisi pemerintah dan mendukung Presiden, kita memberi penghormatan tinggi atas prioritas Presiden ke Surabaya," ujarnya.
Romi berharap agar Jokowi memiliki waktu untuk menutup workshop nasional PPP itu pada Selasa, 15 Mei 2018 pagi.
"Karena tidak bisa membuka, semoga bisa menutup," ujar Romi yang juga menyampaikan bela sungkawa atas jatuhnya korban bom Surabaya.
Jokowi sedianya hadir pada acara yang melibatkan 1.100 kader partai pendukungnya itu pada pukul 13.30 WIB.
Workshop itu merupakan salah satu syarat untuk anggota PPP maju dalam pemilihan calon legislatif (caleg) tahun 2019 mendatang.
Berdasarkan pantauan, pasukan pengamanan presiden (paspampres) bahkan sudah berjaga di Hotel Mercure sejak pukul 12.00 WIB.
Alhasil, paspampres pun membubarkan diri sekitar pukul 12.30 WIB.
Pada Minggu (13/5) pagi tadi, tiga buah bom meledak di tiga gereja berbeda di Surabaya. Ketiganya yaitu Gereja Santa Maria Tak Bercelah, Ngagel pukul 07.30 WIB, kemudian di GKI Jalan Diponegoro pukul 07.35 WIB, dan Gereja Pantekosta Jalan Arjuna pukul 08.00 WIB.
Peristiwa tersebut mengakibatkan 10 korban tewas dan 41 korban luka.
Dari Surabaya, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan nantinya kronologi dan data korban akan disampaikan oleh Presiden Joko Widodo.
"Jadwal yang saya dapat, presiden akan mendatangi TKP, terus ke rumah sakit Bhayangkara, kemudian akan memberikan keterangan resmi di Mapolda jatim," katanya.
(ugo/dik)