Jakarta, CNN Indonesia -- Titus, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir di Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Colombo Surabaya mengaku takut pasca peristiwa
bom di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5).
Akibat dari bom yang menyebabkan 10 korban luka pagi tadi itu, Satpas Colombo menutup palayanan pembuatan dan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM).
"Sesuai instruksi Kapolrestabes Surabaya, Pelayanan Satpas Colombo hari ini sementara ditutup," tutur Titus kepada
CNNIndonesia.com, Senin (14/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan penutupan ini sebagai bentuk antisipasi terjadinya kemungkinan serangan susulan oleh kelompok teroris.
"Penutupan ini tadi di mulai sekitar jam 11.00 WIB," katanya.
Garis pembatas jalan terpasang di depan pintu parkir Satpas Colombo. Selain itu, tampak penjagaan ketat dari pasukan gabungan bersenjata lengkap.
"Pengamanan bantuan dari Polrestabes Surabaya, Linmas dan Satpol PP Kota Surabaya," ucapnya.
Serangan bom di Mapolrestabes Surabaya hari ini menyebabkan empat polisi luka-luka. Bahkan kabarnya ada enam warga sipil yang sedang ada keperluan di Mapolrestabes Surabaya ikut menjadi korban.
"Empat anggota yang terluka yaitu Bripda M. Taufan, Bripka Rendra, Aipda Umar, dan Briptu Dimas Indra," kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, dalam jumpa pers di Surabaya, Senin (14/5).
Menurut Frans, saat ini seluruh korban dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
(dik)