
Jokowi Tak Habis Pikir Pelaku Bom Surabaya Libatkan Anak-anak
Christie Stefanie, CNN Indonesia | Senin, 14/05/2018 12:48 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kunjungan langsung Presiden Joko Widodo ke lokasi pengeboman di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu (13/5) menyisakan kebingungan di hati orang nomor satu di Indonesia itu.
"Saya tidak habis pikir. Kemarin saya lihat langsung pelaku bom yang ada di tiga lokasi di Surabaya," ungkapnya mengawali cerita, di Gedung Sekar Wijayakusuma, Jakarta, Senin (14/5).
Jokowi heran saat tahu terduga pelaku pengeboman di tiga gereja di Surabaya satu keluarga. Ayah, ibu, dua anak laki-laki dan dua anak perempuan terlibat bom bunuh diri itu.
Dua anak perempuan yang berusia 9 dan 12 tahun dibawa ibunya meledakkan bom bunuh diri di GKI Diponegoro. Sementara dua anak laki-laki yang berumur 15 dan 18 tahun berboncengan dengan sepeda motor dan meledakkan diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Ngagel.
Sementara sang ayah, setelah mengedrop istri, meledakkan bom mobil di Arjuna.
Jokowi memang sempat terlihat menahan emosi saat menyampaikan pernyataan terkait teror bom itu di konferensi pers sebelumnya. Ia bahkan sempat terdiam semenit sebelum berbicara.
Kali ini, di hadapan peserta Kongres Luar Biasa Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Jokowi menyampaikan imbauannya kepada masyarakat soal radikalisme dan terorisme.
"Mari bersama sama menyadarkan masyarakat betapa radikalisme, terorisme menjadi musuh bersama. Mari bersama menjaga lingkungan masing-masing jangan sampai pengaruh radikalisme terorisme masuk ke pihak kita," kata Presiden di penutupan Kongres Luar Biasa PKPI itu.
Di sana, ia juga mengajak Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono bersama seluruh kader berdoa bersama bagi korban dan keluarga korban serangan bom bunuh diri beberapa waktu lalu.
"Marilah kita doa sejenak untuk saudara kita yang kemarin dan hari ini menjadi korban bom bunuh diri baik di Surabaya, Sidoarjo, maupun daerah lain. Semoga diterima di sisi Allah SWT tempat terbaik dan keluarga ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," tuturnya.
Bom meledak di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5) pagi. Ketiganya dilakukan oleh satu keluarga. Malam harinya, bom juga meledak di rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. Senin (14/5) ini, giliran Mapolrestabes Surabaya yang menjadi sasaran bom.
Sejauh ini setidaknya 13 orang sudah menjadi korban meninggal atas kejadian itu, belum termasuk pelaku sendiri. Anak-anak pun jadi korban. Puluhan lainnya luka-luka. (rsa)
"Saya tidak habis pikir. Kemarin saya lihat langsung pelaku bom yang ada di tiga lokasi di Surabaya," ungkapnya mengawali cerita, di Gedung Sekar Wijayakusuma, Jakarta, Senin (14/5).
Jokowi heran saat tahu terduga pelaku pengeboman di tiga gereja di Surabaya satu keluarga. Ayah, ibu, dua anak laki-laki dan dua anak perempuan terlibat bom bunuh diri itu.
Lihat juga:Jokowi: Bom Surabaya Tindakan Pengecut |
Dua anak perempuan yang berusia 9 dan 12 tahun dibawa ibunya meledakkan bom bunuh diri di GKI Diponegoro. Sementara dua anak laki-laki yang berumur 15 dan 18 tahun berboncengan dengan sepeda motor dan meledakkan diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Ngagel.
Sementara sang ayah, setelah mengedrop istri, meledakkan bom mobil di Arjuna.
Jokowi memang sempat terlihat menahan emosi saat menyampaikan pernyataan terkait teror bom itu di konferensi pers sebelumnya. Ia bahkan sempat terdiam semenit sebelum berbicara.
Kali ini, di hadapan peserta Kongres Luar Biasa Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Jokowi menyampaikan imbauannya kepada masyarakat soal radikalisme dan terorisme.
"Mari bersama sama menyadarkan masyarakat betapa radikalisme, terorisme menjadi musuh bersama. Mari bersama menjaga lingkungan masing-masing jangan sampai pengaruh radikalisme terorisme masuk ke pihak kita," kata Presiden di penutupan Kongres Luar Biasa PKPI itu.
Di sana, ia juga mengajak Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono bersama seluruh kader berdoa bersama bagi korban dan keluarga korban serangan bom bunuh diri beberapa waktu lalu.
"Marilah kita doa sejenak untuk saudara kita yang kemarin dan hari ini menjadi korban bom bunuh diri baik di Surabaya, Sidoarjo, maupun daerah lain. Semoga diterima di sisi Allah SWT tempat terbaik dan keluarga ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," tuturnya.
Bom meledak di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5) pagi. Ketiganya dilakukan oleh satu keluarga. Malam harinya, bom juga meledak di rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. Senin (14/5) ini, giliran Mapolrestabes Surabaya yang menjadi sasaran bom.
Sejauh ini setidaknya 13 orang sudah menjadi korban meninggal atas kejadian itu, belum termasuk pelaku sendiri. Anak-anak pun jadi korban. Puluhan lainnya luka-luka. (rsa)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
Berita Daerah Terbaru
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Gubernur Papua Lukas Enembe Tunjuk Eks Ketum KNPI Jadi Jubir
Nasional • 2 jam yang lalu
BPOM Ungkap Data Penelitian Vaksin Nusantara Tersimpan di AS
Nasional 2 jam yang lalu
Kota Bekasi Diguyur Hujan Es
Nasional 4 jam yang lalu