Surabaya, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan tim Densus 88 telah menembak mati terduga teroris di Sidoarjo, Budi Satrio, pada Senin (14/5). Tito menyebut Budi memiliki keterkaitan dengan pelaku peledakan bom di Surabaya, Dita Oepriarto.
"Tim saya perintah melakukan pengejaran salah satunya Budi Satriyo, tokoh penting nomor dua setelah Dita. Karena melawan ditembak mati," kata Tito di Surabaya.
Penembakan itu berlangsung pada pukul 07.30 WIB di kompleks perumahan Puri Maharani blok A4/11, Desa Masangan Wetan, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai serangan teror di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5), ledakan bom juga terjadi di Rusun Wonocolo, Kecamatan Taman Sidoarjo pada malam harinya. Dalam peristiwa tersebut, tiga orang yang tewas masih satu keluarga.
"Di rusunawa bom meledak mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, saudara anton, istri, dan anaknya," kata Tito.
Saat olah tempat kejadian perkara, polisi melakukan sterilisasi. Ketika itu ditemukan bom pipa yang mirip dengan bom yang diledakkan di gereja Surabaya.
"Di situ ada bom pipa yang tidak meledak," ujarnya.
Tito menjelaskan Anton yang tewas dalam ledakan bom di rusunawa itu merupakan teman dekat Dita. Menurut Tito, keduanya aktif berhubungan dan pernah berkunjung ke lapas di Tulungagung.
"Ledakan karena kecelakaan oleh pelaku sendiri. Saudara Anton merupakan teman dekat Saudara Dita," ucap Tito.
Aksi terorisme di tiga gereja di Surabaya dilakukan oleh satu keluarga. Tito menyebut mereka adalah keluarga Dita Oepriarto yang tinggal di kawasan Wonorejo, Rungkut, Surabaya.
(pmg/gil)