Jakarta, CNN Indonesia -- Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Mgr. Ignatius Suharyo mengimbau kepada para pejabat pemerintahan mau pun tokoh masyarakat agar tidak memanfaatkan tragedi
bom Surabaya sebagai ajang politisasi.
Menurut Ignatius, lebih baik para tokoh itu bahu-membahu mempererat persatuan..
"Dalam rangka tahun politik, pasti suhu akan meningkat. Kita semua meminta kepada pimpinan politik, tokoh politik, tokoh kemasyarakatan yang ingin berkompetisi meraih kekuasaan atau jabatan, mohon jangan pernah menggunakan sentimen agama untuk mencapai tujuan," kata Ignatius saat konferensi pers di Gereja Katedral Jakarta, Senin (14/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, penggunaan ujaran-ujaran yang memperalat agama hanya akan memanaskan situasi.
"Kami mengimbau semua tokoh politik dan masyarakat agar mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dan tidak memperkeruh suasana dengan mengeluarkan pernyataan yang tendensius, mencederai perdamaian dan toleransi beragama," kata Ignatius melanjutkan.
Pada konferensi pers itu, Ignatius juga membacakan pernyataan sikap tokoh lintas agama tentang teror di Surabaya. Pernyataan itu ditandatangani antara lain oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zain, Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Pendeta Pendrad Siagiaan, Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) YM Maha Bhiksu Dutavira, dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Yanto Jaya.
Dalam pernyataan itu disebutkan, peristiwa terorisme di Surabaya sejak Minggu (13/5) kemarin menunjukkan gerakan yang terpola, terstruktur dan berjenjang yang sengaja dilakukan untuk "melakukan kekacauan dan mengubah haluan negara."
Ia pun menyerahkan penanganannya ke pihak yang berwenang.
"Kita mendukung aparat keamanan, salah satunya dengan tidak ikut menyebarkan isu, gambar korban, dan berita yang belum terverifikasi kebenarannya," kata Ignatius.
[Gambas:Video CNN]Surabaya diteror sejak Minggu pagi, saat bom meledak di tiga gereja berbeda. Pelakunya disebut satu keluarga. Malam harinya, bom yang diduga tak sengaja meledak di rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. Senin pagi ini, bom kembali meledak di Mapolrestabes Surabaya. Belasan tewas dan puluhan lainnya luka akibat rentetan serangan tersebut.
(rsa)