Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama hari ini akan menggelar sidang penetapan (
itsbat) awal
Ramadan 1439 H, di Auditorium HM. Rasjidi, Kemenag RI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta. Melalui sidang
itsbat tersebut, Kemenag akan menetapkan waktu umat muslim Indonesia mulai menjalankan ibadah puasa Ramadan.
"Hasil
rukyatul hilal dan data
hisab posisi
hilal awal Ramadan 1439 H akan dimusyawarahkan dalam sidang
itsbat untuk kemudian diambil keputusan penentuan awal Ramadan 1439 H," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Juraidi, dikutip dari situs resmi Kemenag, Selasa (15/5).
Juraidi mengatakan sidang akan dibuka pada 16.00 WIB. Nantinya diawali dengan pemaparan dari Tim Hisab dan Rukyat Kemenag tentang posisi hilal menjelang awal Ramadan 1439 H.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lantas selepas salat Magrib akan diambil keputusan penetapan awal Ramadan, setelah ada laporan hasil
rukyatul hilal dari lokasi pemantauan. Juraidi menyebut sidang akan berlangsung tertutup, sebagaimana
itsbat awal Ramadan dan awal Syawal tahun lalu.
"Hasilnya disampaikan secara terbuka dalam konferensi pers setelah sidang," ujarnya.
Berbeda dengan pemerintah, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1439 Hijriah jatuh pada Kamis (17/5) lusa. Sedangkan untuk Idul Fitri, Muhammadiyah menetapkan jatuh pada 15 Juni.
Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Oman Faturrahman menerangkan ada tiga syarat dalam menetapkan bulan baru. Tiga syarat itu adalah apabila sudah terjadi ijtimak atau konjungsi bulan dan matahari, ijtimak terjadi sebelum terbenam matahari, dan saat terbenam matahari posisi bulan belum terbenam atau masih di atas horison.
"Hari Selasa besok itu ditemukan bahwa terbenam matahari di Yogyakarta terjadi pukul 17:28:58 WIB. Setelah itu, ijtimak terjadi setelah terbenam matahari. Ada dua syarat tidak terpenuhi. Tanggal 17 Mei sebagai awal Ramadan sudah kuat berdasarkan ijtimak yang dilakukan Pimpinan Pusat Muhammadiyah," kata Oman di Gedung PP Muhammadiyah, Yogyakarta, kemarin (15/5).
Sidang
itsbat Kemenag sore nanti akan dihadiri oleh Duta Besar negara-negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, pakar astronomi dari ormas-ormas Islam, serta pejabat eselon I dan II Kemenag dan Tim Hisab dan Rukyat Kemenag.
Kemenag bakal menurunkan sejumlah pemantau hilal Ramadan 1439 H di seluruh provinsi di Indonesia. Mereka berasal dari petugas Kanwil Kemenag dan Kemenag Kabupaten/Kota yang bekerjasama dengan Pengadilan Agama, ormas Islam serta instansi terkait setempat.
(ayp/gil)