Jakarta, CNN Indonesia -- Dua anggota Polda Jawa Timur, Aiptu Ahmad Nurhadi dan Aiptu Juanedi, yang menjadi korban
serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5) mendapat kenaikan pangkat luar biasa. Keputusan itu diambil oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan disampaikan melalui telegram.
"Syukur Alhamdulillah pak Kapolri memberikan penghargaan kenaikan pangkat luar biasa, TR (Telegram) sudah turun bagi dua anggota," kata Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Machfud Arifin, di Surabaya, Selasa (15/5).
Machfud mengatakan Aiptu Ahmad Nurhadi sampai saat ini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Dr. Soetomo. Dia mengalami luka cukup parah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Matanya hilang satu, mudah-mudahan satu bisa berfungsi kembali," katanya.
Machfud berharap kenaikan pangkat luar biasa bisa segera diberikan kepada enam anggota kepolisian dari Mapolrestabes Surabaya, yang juga turut menjadi korban.
Keenam anggota itu disebut sudah memasuki fase pemulihan penanganan medis intensif, dan beberapa sudah ada yang bisa berinteraksi.
"Kami sudah ajukan kepada bapak Kapolri, mudah-mudahan nanti dapat penghargaan," katanya.
Karo SDM Polda Jawa Timur Muhammad Ichsan mengatakan semua anggota kepolisian yang menjadi korban, termasuk Nurhadi yang kehilangan satu bola matanya, telah diberikan pendampingan psikologis untuk memulihkan trauma.
"Diharapkan dapat reduksi aman, nyaman, dan tenang. Relaksasi progresif untuk mencegah timbul cegah stres akut, seperti gangguan dan mimpi buruk. Hypervigilance," kata Ichsan.
(ayp/gil)