Jakarta, CNN Indonesia -- Midah (37), warga yang tinggal di seberang lokasi penggerebekan terduga teroris di Jalan Gempol Raya, Pinang, Kunciran Kota Tangerang mengaku mendengar suara tembakan saat kejadian berlangsung.
"Tadi
denger suara tembakan sekali pas lagi digerebek," kata Midah kepada pewarta di Tangerang, Rabu (16/5).
Setelah terjadi suara tembakan ia mengaku mendengar suara 'ampun' saat sejumlah personil Densus 88 menggerebek rumah yang juga tempat usaha kecil pakaian terduga teroris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Midah mengaku sedang memasak saat terduga teroris ditangkap. Karena takut ia pun memutuskan untuk berlari ke dalam rumahnya.
Sebelum ditangkap, terduga teroris sempat berbincang denga Midah. Midah mengajak terduga berinisial M untuk membeli makan siang di tempatnya berjualan.
"Tadi saya sempat
becanda sama si om, ayo sini makan siang," kata dia.
Sementara itu, Verawati (31) juga berada di dekat lokasi penangkapan. Ia bilang M saat itu hendak membuang sampah sekitar pukul 11.30 WIB.
Berpakaian PremanTiba-tiba, kata Verawati, Tim Densus 88 berpakaian preman yang berjumlah sekitar 20 orang lebih menangkap salah seorang terduga teroris sembari menjatuhkannya.
"Iya tadi dia, lagi mau buang sampah, terus tahu-tahu datang polisi
pake pakaian preman
ngegerebek,
sempet kedengaran suara tembakan juga," katanya.
Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dikabarkan meringkus dua terduga teroris di kawasan Kota Tangerang, Banten, Rabu (16/5). Penangkapan diklaim berlangsung tanpa perlawanan.
Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan mengatakan penangkapan terhadap dua terduga teroris dilakukan secara persuasif.
"Penangkapan tidak ada perlawanan. Dilakukan secara persuasif," ujar Harry kepada CNNIndonesia.com.
[Gambas:Video CNN] (asa)