Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan akan menggelar lokakarya atau
workshop khusus untuk anggota DPRD DKI Jakarta yang memprotes pelepasan saham perusahaan bir
PT Delta Djakarta.
Sandi mengklaim bisa menjawab semua keraguan anggota DPRD, khususnya soal menurunnya pendapatan pascapelepasan 26,25 persen saham perusahaan bir itu.
"Ya, kita bisa
workshop, bisa menjelaskan karena memang ini bidang saya. Saya jelaskan bahwa harapan kita mendapat nilai yang signifikan dan dapat dirasakan oleh masyarakat," kata Sandi saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Pengembangan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Kamis (17/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi mengatakan anggota DPRD DKI Jakarta tak usah khawatir soal berkurangnya pendapatan asli daerah (PAD) setelah pelepasan saham PT Delta Djakarta.
Mantan pengusaha ini mengklaim Rp38 miliar yang merupakan rata-rata dividen dari PT Delta Djakarta tiap tahunnya tak seberapa dan bisa dicari dengan cara lain, misalnya dari bunga deposito uang hasil penjualan saham.
Menurutnya, uang sebesar Rp1 triliun bisa didapatkan dari penjulan saham itu. Dengan bunga deposito sekitar 4 persen, Pemprov DKI Jakarta bisa dapat Rp40 miliar tiap tahunnya.
"Enggak ngapain-ngapain saja kita terima Rp40 milyar per tahun. Itu
finance 101 (dasar-dasar ilmu keuangan)," katanya.
Keputusan Pemprov DKI menjual sahamnya di PT Delta Jakarta memang mendapat protes dari sejumlah anggota DPRD DKI.
Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Prasetyo Edi Marsudi menyayangkan keputusan Pemprov DKI Jakarta melepas 26,25 persen saham di PT Delta Djakarta.
Prasetyo mengatakan seharusnya keputusan ini melalui pemikiran matang dan harus melibatkan DPRD lewat paripurna sebelum diumumkan.
"Saya menyayangkan keputusan itu. Mengingat perusahaan tersebut telah memberikan dividen cukup besar setiap tahunnya dan berkontribusi terhadap PAD (pendapatan asli daerah)," ucap Edi saat dihubungi wartawan via pesan singkat, Rabu (16/5).
(wis)