Jakarta, CNN Indonesia -- Hari kedua Ramadan, Presiden
Joko Widodo berbuka bersama hampir seluruh petinggi jajaran pemerintahan, kepala lembaga, dan pengusaha. Dalam kesempatan itu, Jokowi hanya menyoroti permasalahan
terorisme yang belakangan marak di Indonesia.
Menurutnya, terorisme sudah semakin buruk karena melibatkan anak-anak dalam aksi teror mereka.
"Yang ingin saya garis bawahi adalah betapa kejam dan kejinya ideologi terorisme yang sudah membawa anak-anak dalam kancah aksi (teror) mereka," ujar Jokowi di Istana Negara, Jumat (18/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menyatakan telah melihat langsung kondisi anak-anak yang dilibatkan dan korban teror bom bunuh diri di Surabaya serta Sidoarjo beberapa waktu lalu ketika ke sana.
Anak-anak, kata Presiden, seharusnya masih sibuk bersenang-senang bermain dengan temannya, bersekolah, bahkan berkumpul dengan keluarganya.
"Saya hanya ingin ingatkan ini artinya ideologi kejam ini telah masuk dalam sendi keluarga di Indonesia. Ini harus hati-hati di sini," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Padahal keluarga dinilai seharusnya menjadi tempat pertama membangun rasa optimisme, nilai baik, serta budi pekerti terhadap anak-anak.
Tetapi kenyataannya sekarang sejumlah keluarga menjadi sarana utama penyebaran terorisme dini kepada anak.
"Berharap semuanya jangan sampai ada lagi keluarga Indonesia yang hancur karena ideologi ini," tuturnya.
Oleh sebab itu, ia menginstruksikan seluruh pembantunya memastikan kementerian dan lembaganya, serta sekolah-sekolah dan perguruan tinggi bersih dari penyebaran terorisme.
Berdasarkan pantauan, mereka yang menghadiri buka puasa ini antara lain Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Jaksa Agung Prasetyo, Menko Polhukam Wiranto, dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Tiga kepala angkatan TNI turut hadir bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD Oesman Sapta, dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
(osc/wis)