Ahmadiyah Bantah Serangan di Lombok Dipicu Perkelahian Anak

RBC | CNN Indonesia
Senin, 21 Mei 2018 17:54 WIB
Juru Bicara Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) menduga ada pihak yang memprovokasi untuk menyerang kelompok minoritas di tahun politik 2018 dan 2019.
Juru Bicara Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Yendra Budiana (ketiga dari kiri) menduga ada pihak yang memprovokasi untuk menyerang kelompok minoritas di tahun politik. (CNN Indonesia/Rebeca Joy Limardjo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Yendra Budiana membantah pernyataan yang menyebut perusakan rumah dan pengusiran jemaah Ahmadiyah di Lombok Timur dipicu oleh perkelahian antaranak saat mengaji.

"Kami sudah cek, tidak ada [perkelahian]. Masa iya perkelahian kecil kemudian menjadi sebuah aksi spontan," kata Yendra dalam jumpa pers di Gedung Komisi Nasional Perempuan, Jakarta Pusat, Senin (21/5).

Pejabat sementara (pjs) Bupati Lombok Timur Ahsanul Halik sebelumnya mengatakan warga setempat marah setelah mengetahui ada anak yang berkelahi saat mengaji di rumah jemaah Ahmadiyah. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Yendra menduga ada pihak yang memiliki kepentingan tertentu untuk memprovokasi dan menyerang kelompok-kelompok minoritas, bukan hanya komunitas Muslim Ahmadiyah saja.

Menurutnya, kelompok minoritas lainnya seolah tinggal menunggu giliran untuk dijadikan komoditas oleh pihak yang berusaha membangun isu tertentu demi kepentingan pribadinya.

"Kadang Ahmadiyah, besok bisa Syiah, besok nonmuslim, besok kelompok Sunni yang berbeda walaupun sama-sama NU misalnya. Jadi semua ini sebuah antrian, giliran menjadi sebuah komoditas," ujarnya.

Walaupun tidak mengetahui secara pasti siapa aktor yang memiliki kepentingan tersebut, Yendra menduga hal ini ada kaitannya dengan tahun politik 2018 dan 2019.


"Kami punya pengalaman dari tahun 2005 sampai sekarang, hampir semua kejadian itu berhubungan dengan masalah kepentingan politik," tutur Yendra.

Penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyah di Lombok Timur diduga dilakukan oleh massa yang tinggal di wilayah yang sama dan hendak mengusir komunitas tersebut.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (19/5). Saat itu sebanyak 24 orang dari tujuh kepala keluarga diusir oleh massa. Pengusiran juga diwarnai oleh perusakan rumah dan barang-barang milik warga penganut Ahmadiyah.

Malam harinya, massa kembali mendatangi rumah warga komunitas Ahmadiyah dan merusak satu rumah. Itu terjadi meski ada penjagaan dari petugas kepolisian.

Kemudian, warga kembali menyerang pada hari Minggu. Rangkaian serangan itu mengakibatkan delapan rumah rusak dan empat sepeda motor hancur.

(pmg/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER