Jakarta, CNN Indonesia -- Penceramah
Yusuf Mansur meminta masyarakat tak berburuk sangka terkait rekomendasi
200 penceramah atau mubalig dari Kementerian Agama.
Baginya, Kementerian Agama memiliki pertimbangan tertentu saat mengeluarkan daftar ini. Ia meminta masyarakat untuk menikmati yang sudah ada.
"Ibaratnya nasi sudah menjadi bubur, jangan ditambahi kecap, kasih ayam, sambel, udah deh jadi bubur ayam," katanya, ditemui di Gedung Mahkamah Agung usai menghadiri pelantikan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Kamis (24/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun mengaku berterima kasih karena namanya telah masuk ke dalam daftar itu, meski menolaknya karena merasa belum pantas jika dibandingkan dengan senior-seniornya di bidang dakwah itu.
"Tentu saja kita harus apresiasi kerja orang, jangan buruk sangka dan harus berbaik sangka," kata Yusuf Mansur
Terlebih saat momentum bulan Ramadan, ia meminta masyarakat tidak mengaitkan rekomendasi mubalig itu kepada hal-hal lain.
"Ini bulan ramadan juga, jangan sampai nanti terpecah-pecah hanya karena sesuatu yang judulnya saja masih wasangka," kata dia.
Nama-nama mubaligh yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama menimbulkan pro dan kontra. Kemenag berencana memperbarui daftar 200 nama mubalig itu secara berkala sesuai dengan kebutuhan.
(arh/gil)