Sempat Jadi Penceramah, Sandi Bingung soal Daftar Mubalig

Dhio Faiz | CNN Indonesia
Selasa, 22 Mei 2018 16:28 WIB
Sandiaga Uno sempat menjadi penceramah meskipun namanya tidak masuk daftar mubalig Kemenag. Dia mempertanyakan apakah dirinya harus memiliki sertifikasi.
Sandiaga Uno sempat menjadi penceramah meskipun namanya tidak masuk daftar mubalig Kemenag. Dia mempertanyakan apakah dirinya harus memiliki sertifikasi. (Dok. Pemprov DKI Jakarta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sempat mempertanyakan daftar 200 nama mubalig yang dirilis Kementerian Agama. Dia berkomentar saat ditanya soal nama penceramah pada salat tarawih akbar di Masjid Istiqlal 26 Mei mendatang.

"Kemarin saya ceramah di ZIS (zakat, infak, sedekah) Indosat, saya enggak masuk (daftar mubalig) itu, bagaimana? Perlu, ya? Saya harus bersertifikasi enggak, kemarin bicara di ZIS Indosat?" ujar Sandi saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Selasa (22/5).

Sandi memang sempat menghadiri acara dakwah di Kantor Indosat pada Senin (21/5) sebagai narasumber. Pada kesempatan itu dia bercerita tentang pentingnya mengamalkan ZIS. Sandi juga sempat bercerita soal jatuh bangun kariernya di dunia bisnis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Meski demikian, Sandi tetap akan memastikan penceramah salat tarawih akbar di Istiqlal nanti akan sesuai dengan daftar mubalig Kemenag.

"Nah, itu perlu dipastikan karena kita tidak mau membuat kontroversi baru," ucap Sandi.

Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah mengungkapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sempat mengajukan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai penceramah di salat tarawih akbar mendatang.

Meski menyambut baik usulan tersebut, pihak pengelola Masjid Istiqlal belum menerima surat resmi yang diajukan oleh Pemprov DKI Jakarta.


Sementara belakangan ini Kemenag mengeluarkan daftar 200 nama mubaligh yang bisa dijadikan rujukan oleh masyarakat. Daftar itu pun menimbulkan kritik dari berbagai tokoh masyarakat dan pemuka agama.

Meski begitu, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin menolak untuk mencabut daftar nama mubalig tersebut. Dia malah membuka kemungkinan untuk menambah jumlah pada daftar nama itu.

"Itu kan, dalam rangka menjawab permintaan masyarakat. Masa sesuatu yang mereka harapkan kemudian kami cabut lagi, kan, tidak pada tempatnya," kata Lukman saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta.

(pmg/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER