Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota DPRD Karawang Hitler Nababan menyampaikan permintaan maaf karena telah menyebar meme atau gambar sindiran yang menampilkan pentolan Front Pembela Islam Habib
Muhammad Rizieq Shihab dan mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
Amien Rais.
Hitler babak belur dikeroyok massa akibat ulahnya tersebut, Selasa (22/5).
"Saya meminta maaf kepada seluruh umat muslim, dan juga kepada tokoh-tokoh Prof. Amien Rais dan Habib Rizieq," kata Hitler di Mapolres Karawang, Kamis (24/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini Hitler juga diperiksa polisi, terkait kasus penganiayaan menimpanya. Polres Karawang menahan empat orang diduga mengeroyok anggota Partai Demokrat itu.
Hitler mulanya mengirim meme ke grup khusus anggota DPRD Karawang lewat aplikasi WhatsApp. Unggahan Hitler itu kemudian tersebar ke masyarakat umum dan membuat marah kelompok Islam di Karawang.
Lantas kelompok masyarakat yang tergabung dalam berbagai elemen mendatangi gedung DPRD Karawang. Saat itu akan dilakukan dialog terkait permasalahan itu.
Tiba-tiba ada beberapa orang yang emosi setelah melihat keberadaan Hitler Nababan. Mereka merangsek sehingga terjadi aksi pengeroyokan sampai akhirnya Hitler mengalami luka-luka di bagian wajahnya.
Hitler lantas diselamatkan ke sebuah ruangan di gedung DPRD Karawang, dikawal beberapa anggota Satpol PP setempat.
Situasi mulai kondusif saat aparat kepolisian setempat datang ke lokasi kejadian. Kini kasus pengeroyokan itu ditangani Polres Karawang.
Usai kejadian itu, sejumlah anggota DPRD Karawang dari Partai Demokrat menyayangkan aksi pengeroyokan tersebut.
"Padahal saat itu Hitler hadir untuk menyampaikan permohonan maaf," kata Pendi Anwar, salah seorang kader partai Demokrat.
Kapolres Karawang, AKBP Slamet Waloya mengakui kejadian pengeroyokan itu. Menurut dia polisi membawa empat pria diduga menghajar Hitler. Hanya saja polisi tetap mendahulukan proses mediasi para pihak yang berselisih.
Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PD Ferdinand Hutahaean menyesalkan insiden itu. Dia menyatakan bakal mendampingi, tetapi juga tidak membela Hitler lantara dianggap melanggar aturan.
"Kami menyesalkan peristiwa ini terjadi dan juga menyesalkan kader kami melakukan hal tersebut karena partai ini selalu sampaikan partai nasionalis-religius," ujar Ferdinand.
(ayp/gil)