Jakarta, CNN Indonesia -- Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap empat
terduga teroris di Probolinggo, Jawa Timur. Jumlah ini bertambah satu dari sebelumnya tiga orang yang ditangkap.
Keempat terduga teroris yang diamankan di
Probolinggo rata-rata berusia paruh baya. Mereka adalah AS (54) warga Desa Sumberkedawung, Kecamatan Leces; KL (52) warga Desa Wonorejo, Kecamatan Maron; BI (49) warga Desa Pengalangan Kidul, Kecamatan Maron; dan KS (42) warga Desa Wonorejo, Kecamatan Maron.
Penangkapan ini dibenarkan Kapolres Probolinggo AKBP Fadly Samad. Fadly menjelaskan jajaran pihaknya hanya membantu Densus terkait penangkapan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang benar ada penangkapan terduga teroris di Kabupaten Probolinggo, namun kami tidak bisa menyampaikan data secara detail karena kami hanya membantu pengamanannya saja," kata Fadly saat dihubungi, Rabu (30/5) dikutip
Antara.
Fadly menjelaskan, Polres Probolinggo menyiagakan sebanyak satu peleton atau 30 personel untuk membantu Densus 88 Antiteror mengamankan empat orang terduga teroris. Kata Fadly, semua terduga teroris diamankan tanpa perlawanan.
Keempat terduga teroris tersebut setelah diamankan di rumah masing-masing, Selasa (29/5) sekitar 17.50 WIB atau bersamaan dengan waktu berbuka puasa. Mereka langsung dibawa ke Markas Polda Jawa Timur untuk penyidikan lebih lanjut beserta barang bukti yang didapatkan.
Dari rumah terduga teroris, petugas menyita sejumlah barang bukti di antaranya laptop, pipa, sejumlah telepon seluler, flashdisk, modem, 1 plastik mitasi baut, pipa besar, dan sebuah tas.
Fadly enggan merinci terkait jaringan empat terduga teroris ini.
Sementara dari informasi yang dihimpun di lapangan, satu dari empat terduga teroris yang diamankan merupakan pegawai negeri sipil (PNS) penyuluh pertanian yang bekerja di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemkab Probolinggo.
Dengan penangkapan ini, total sudah delapan terduga teroris ditangkap Densus di wilayah Probolinggo. Sebelumnya, Densus sudah menangkap empat terduga teroris lainnya pada Kamis (17/5) dan Jumat (18/5) lalu.
Keempat terduga teroris itu, yakni MF, IS, HA, dan AP. Mereka ditangkap di dua tempat berbeda dan diduga kuat terlibat aksi teror bom di Kota Surabaya dan Sidoarjo.
(osc)