Bogor, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menunjukkan gudang aset Kemendagri yang berlokasi di Bogor demi membuktikan bahwa pihaknya tak menyimpan jutaan
KTP elektronik (e-KTP) seperti yang dirumorkan pasca tercecernya ribuan e-KTP di Bogor, pekan lalu.
Tjahyo menjelaskan hanya sekitar 805.311 lembar e-KTP yang disimpan Kemendagri dengan kondisi rusak.
Ratusan ribu e-KTP itu disimpan di dalam kotak-kotak yang dikirim dari daerah ke gudang tersebut dengan isi rata-rata 2.800 lembar e-KTP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ketika di medsos isinya jutaan, ini ingin digunakan untuk pilkada, warga asing enggak ada, buktinya udah
clear semua, misalnya Anda mau baca semua satu satu silahkan," tantang Tjahjo saat kunjungan ke dalam gudang tersebut pada Rabu (30/5).
Tjahjo menyebut bahwa e-KTP yang tersimpan di gudang tersebut ada yang dibuat sejak 2011. Namun belum terpotong karena menunggu untuk dikirim dari daerah dalam kotak-kotak itu daripada mengirim satu per satu ke pusat.
"KTP el ini 8 tahun, mulai dari tahun 2011, pengadaan 2010 sampai 2011 mulai dicetak ya. Yang rusak-rusak, salah ketik salah nomor, salah alamat apa itu disimpan di sini," ujarnya.
Mendagri mengatakan selama ini pihaknya belum memotong e-KTP karena khawatir masih menjadi alat bukti KPK dalam kasus korupsi yang melibatkan mantan Ketua DPR Setya Novanto.
Setelah kasus e-KTP yang tercecer pada akhir pekan silam, Mendagri mendapatkan kepastian e-KTP yang disimpannya bukan alat bukti.
Selanjutnya, Kemendagri akan melakukan pemotongan e-KTP dan ditargetkan bakal selesai dalam dua hari ke depan.
"Kita enggak punya mesin. Dua hari lagi selesai yang penting kita kerja cepat," kata Tjahjo.
(wis)