Pelabuhan Merak Libatkan Intelijen Amankan Arus Mudik

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Sabtu, 02 Jun 2018 09:27 WIB
Ratusan aparat kepolisian dan TNI diterjunkan untuk mengamankan arus mudik 2018 di Pelabuhan Merak. Selain itu, intelijen juga dilibatkan untuk mencegah teror.
Ratusan aparat kepolisian dan TNI diterjunkan untuk mengamankan arus mudik 2018 di Pelabuhan Merak. Selain itu, intelijen juga dilibatkan untuk mencegah teror. (ANTARA FOTO/Weli Ayu Rejeki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak pelabuhan Merak melibatkan ratusan aparat kepolisian dan TNI untuk mengamankan arus mudik 2018 ini. Selain itu, untuk mencegah terulangnya teror bom di Pelabuhan Merak pada 2015 silam, intelijen juga diturunkan.

"Di luar Polda dan TNI, ada intelijen yang berjaga dan keamanan di Merak dan Bakauheni," kata General Manager (GM) PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Merak, Fahmi Alweni, Kamis (31/5).

Penjagaan di dalam Pelabuhan Merak sendiri melibatkan 500 personil kepolisian dan 125 TNI. Mereka berjaga secara bergantian sepanjang 24 jam selama arus mudik dan balik 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah lakukan rapat koordinasi dengan kepolisian dan TNI. Arahan dari Kapolda sendiri, vitalnya teror bom ini, pihak kepolisian telah mengantisipasi," terangnya.

Tak cukup sampai di situ, 116 CCTV juga dipasang di sejumlah titik di dalam Pelabuhan Merak, baik di atas gang way (jembatan penyeberangan), dermaga I sampai VI, hingga lintasan pejalan kaki dan kendaraan bermotor.

"saat ini terdiri dari 106 titik, terkoneksi ke Polda maupun Polres. Penambahan, kemungkinan 10 titik yang akan ditambahkan," ujarnya.


Jual Tiket Secara Manual

Sementara terkait arus mudik dan balik yang akan berlangsung beberapa hari lagi, Pelabuhan Merak mengubah sistem penjualan tiketnya. Dari sebelumnya sistem elektronik, kini penjualannya beralih menjadi manual sejak Jumat (1/6) pukul 00.00 WIB.

"Mulai hari ini, dikelola sendiri oleh PT ASDP. Bukan hanya terjadi di Merak, tapi juga di Bakauheni," kata Direktur operasional dan teknik PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Merak, La Mane di Pelabuhan Merak, Jumat (1/6).

Jika sebelumnya penjualan tiket dilakukan oleh PT. Mata Pensil, kini penjualan tiket dilakukan sendiri oleh PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Merak.

Saat penjualan tiket yang dilakukan oleh PT. Mata Pensil melalui mekanisme penentuan golongan kendaraan, harga tiket, dan manifest dilakukan secara otomatis.

Namun kini, semua dilakukan secara manual, dengan mengetik di komputer yang tersedia di setiap loket penjualan tiket masuk Pelabuhan Merak.

"Sistem penyempurnaan sedang dibangun, cuma karena ini belum terlaksana," terangnya.

Pihaknya mengklaim penjualan tiket menjadi lebih cepat, dari sebelumnya 30 detik menjadi 24 detik per kendaraan.

"Kami optimistis, karena sudah kami uji coba di cabang kami yang lain," ujarnya.


Sedangkan pihak PT Mata Pensil mengaku, sistem yang dipakai dalam kurun waktu sekitar dua setengah tahun itu telah dipatenkan di Kementerian Hukum dan HAM. Sistem yang dipakainya, yakni menggunakan scanner untuk pendataan manifest, mengukur jenis kendaraan, dan mengetahui beban kendaraan yang akan masuk ke dalam kapal.

"Dulu ada di front in, loket kendaraan dan penumpang. Di situ ada id card, SIM, dan tanda pengenal lainnya, selanjutnya ditentukan sensor kita, golongan seperti apa," kata Edo Yanuar, Brand Manager PT Mata Pensil Cabang Merak di tempat yang sama.

Kini, pihaknya tengah melakukan pembongkaran terhadap aset-asetnya yang pernah digunakan untuk melakukan pengawasan penjualan tiket secara elektronik di pelabuhan paling barat Pulau Jawa tersebut.

"Jadi malam ini, semua perangkat kita akan di ambil, perangkat komputer, barier, tiang sensor. Habis itu mematikan server kita," ujarnya. (yan)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER