Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Riau (Unri) terkejut dengan penangkapan tiga alumni fakultas itu karena diduga terlibat terorisme. Terkait insiden itu, BEM FISIP Unri menyatakan tidak ingin dianggap menjadi sarang atau melindungi aktivitas terorisme. Saat ini situasi di FISIP Unri sudah berjalan normal, usai ditutup sementara pada Sabtu kemarin.
"Jika ini terbukti, tentu kita bersepakat bahwa terorisme dan radikalisme itu menjadi musuh bersama. Kita tidak ada perbedaan di situ, semua civitas akademika sepakat itu. Kami berharap kita lebih cermat dan membuat regulasi. Kemudian mekanisme mungkin penggunaaan sekretariat itu kembali akan ditegaskan dan mungkin akan dirapikan kembali," kata Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unri Muhammad Arif, Minggu (3/6).
Ketiga orang alumni dibekuk tim Densus 88 di Gedung kelembagaan Fisip Unri berinisial Z, D dan K. Mereka diduga terlibat jaringan teroris karena didapatkan barang bukti berupa empat bom aktif yang siap ledak dan beberapa serbuk bahan peledak lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Arif, selama ini alumni diberikan kebebasan berada di lingkungan kampus, sehingga mahasiswa mengaku kaget mengetahui alumninya terduga terlibat dengan jaringan teroris.
"Kalau masing-masing jurusan mempunyai alumni yang memang peduli dengan kampus dan memberikan kontribusi kepada kampus, itu jumlah sangat banyak, tidak bisa dikatakan sedikit," ujar Arif.
Menurut kepolisian, ketiga orang itu merakit dan meracik bom di ruang sekretariat Gedung kelembagaan Fisip Unri selama lebih kurang satu bulan. Mereka menumpang menginap di mess Mahasiswa Pecinta Alam Saya Kagum Alam Indonesia (Mapala Sakai).
Arif menyatakan selama ini tidak ada tindak-tanduk mencurigakan dari ketiga alumni dibekuk tim Detasemen Khusus 88 Antiteror, Sabtu kemarin, di Gedung Kelembagaan FISIP Unri.
"Alumni yang tiga orang itu kami menganggap mereka sama saja seperti alumni yang lain, dan kami tidak ada menaruh kecurigaan yang lebih kepada meraka karena semua alumni memiliki tujuan yang sama," ujar Arif.
(ayp/bay)