Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan ribu personel gabungan TNI-Polri akan diterjunkan dalam
Operasi Ketupat Jaya 2018 untuk mengamankan libur lebaran.
"Ada 177.000 Polri dan TNI se-Indonesia kemudian dari jajaran Pemda masing-masing juga melibatkan beberapa ormas termasuk Pramuka, Banser, dilibatkan dalam kegiatan seperti ini," kata Tito di Silang Monas, Jakarta, Rabu (6/6).
Operasi Ketupat Jaya akan dimulai 7 Juni 2018. Ratusan ribu personel gabungan itu akan disebar di titik-titik arus mudik. Operasi Ketupat akan berlangsung selama 18 hari, dan berakhir 24 Juni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Titik-titik yang kami anggap rawan macet dan kejahatan itu sudah kami gelar libatkan TNI baik Polri maupun dari jajaran pemda serta segenap kekuatan masyarakat lainnya," kata Tito.
Tito mengimbau masyarakat menggunakan transportasi massal untuk mudik. Tito juga berharap agar perusahaan swasta menyelenggarakan mudik bersama.
"Kami harapkan BUMN dan dari perusahaan juga buat giat mudik bersama lebih banyak sehingga tidak menggunakan kendaraan yang rawan seperti roda dua meskipun panglima juga siapkan kapal untuk angkut roda dua ini," ujar Tito.
Empat FokusTito Karnavian mengatakan setidaknya ada empat fokus polisi dalam Operasi Ketupat Jaya tahun ini.
Pertama, polisi fokus mengamankan arus mudik dan arus balik selama libur lebaran. Tito mengatakan infrastruktur jadi salah satu faktor penting lancarnya mudik tahun ini.
"Selama ini banyak perbaikan infrastruktur dan relatif lebih baik dari tahun sebelumnya. Tinggal kami kerja keras urai macet dan tekan kecelakaan," kata Tito.
Kedua, Tito mengungkapkan polisi membantu menjaga stabilitas harga pangan. Dia bilang polisi akan mengawal jalannya distribusi pangan untuk menekan angka mafia pangan.
"Beberapa waktu lalu dalam operasi ada 495 kasus berhubungan tindak pidana soal pangan dalam langkah menjaga distribusi pangan dan tidak terjadi anomoali yang dilakukan mafia pangan," katanya.
Pasukan gegana Polri di apel giat gelar "Operasi Ketupat" terkait pengamanan arus mudik dan arus balik Lebaran 2018 di silang Monas. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Ketiga, polisi juga fokus dalam menjaga ketertiban kawasan yang ditinggal mudik. Hal ini, lanjut Tito, sudah ditangani polisi dengan menggelar Operasi Cipta Kondisi Penyakit Masyarakat.
"Kita antisipasi juga bencana alam, letusan Merapi, Sinabung dan ombak tinggi di beberapa wilayah. Kita siap jika nanti ada keadaan kontigensi," kata Tito.
Terakhir, Tito mengatakan isu terorisme menjadi salah satu isu yang difokuskan polisi di hari libur lebaran.
Kata Tito pengamanan diperketat berkaca dari teror bom beberapa tahun lalu yang juga dilakukan pada bulan Ramadan.
"Saya minta dalam operasi ini jalankan dengan tulus dalam rangka bantu kemanusiaan. Kedua saya minta jaga diri masing dengan
body system," kata dia.
Sementara itu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengajak seluruh anggota TNI-Polri yang hadir untuk membangun ketenangan dan keamanan selama arus mudik.
Dia juga berharap agar seluruh personel aparat keamanan bisa menjaga persatuan.
"Karenanya saya dengan Kapolri harap operasi ini jadi wujud nyata dan contoh sebagai sebuah negara yang besar kita harus pelihara persatuan dan kesatuan," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (ugo/wis)