Menristek Bakal Lacak Medsos Mahasiswa demi Cegah Radikalisme

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Kamis, 07 Jun 2018 21:52 WIB
Menristekdikti M Nasir mengatakan penelusuran akun media sosial mahasiswa merupakan salah satu cara mencegah berkembangnya paham radikal di perguruan tinggi.
Menristekdikti M. Nasir mengatakan akan menelusuri akun media sosial mahasiswa untuk cegah radikalisme. (CNN Indonesia/Mesha Mediani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir berniat menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mendata media sosial mahasiswa dalam rangka mencegah radikalisme di kampus.

"Medsos mahasiswa akan dicari, kami lakukan penelusuran, gimana sih jejaknya. Profiling gitu agar terhindar (dari radikalisme)," ujar Nasir di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (7/6).

Nasir mengatakan penelusuran akun medsos milik mahasiswa merupakan salah satu cara mencegah berkembangnya paham radikal di perguruan tinggi. Hasil temuan Kemristekdikti menunjukkan masih ada mahasiswa yang memperoleh ilmu atau pengetahuan tentang paham radikal dari medsos.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Itu bagian yang perlu diperhatikan, diwaspadai, supaya aman segala kaitannya," katanya.

Jika dalam akun medsos itu terindikasi berkaitan dengan paham radikal, Nasir meminta pihak kampus segera memanggil mahasiswa yang bersangkutan. Mahasiswa itu selanjutnya akan dibina agar kembali pada asas Pancasila.

"Kami akan panggil, telusuri, ajak diskusi. Kalau tidak mau kembali ke NKRI, kami serahkan ke pihak berwajib," ucap Nasir.

Ia juga telah berencana memanggil seluruh rektor perguruan tinggi negeri dan Direktur Lembaga Kopertis untuk menindaklanjuti penyebaran radikalisme di kampus-kampus pada 25 Juni mendatang.


Dalam pertemuan itu ia akan membahas pola penyebaran paham anti-Pancasila yang berisiko terjadi di seluruh kampus se-Indonesia.

Berdasarkan data BNPT sebelumnya terdapat tujuh PTN yang terdeteksi menjadi tempat persemaian bibit radikalisme di antaranya yakni UI, ITB, IPB, dan UNDIP. Nasir menegaskan instansinya akan terus berupaya memberantas radikalisme dengan menginstruksikan para rektor se-Indonesia. Nasir menyatakan ia akan mengumpulkan mereka pada 25 Juni mendatang, termasuk untuk berbincang bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kemenkopolhukam.

(pmg/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER