Polri Bentuk Tim Khusus Pengamanan Pilkada

CTR | CNN Indonesia
Selasa, 12 Jun 2018 15:22 WIB
Polri membentuk tim khusus pengamanan Pilkada di sejumlah daerah. Polri menilai tiga daerah rawan konflik Pilkada yakni Sumut, Sulsel, dan Kalbar.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri membentuk tim khusus untuk mengamankan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di sejumlah daerah. Polri menilai ada tiga daerah rawan yang harus dipantau, yakni Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Kalimantan Barat.

"Ada beberapa yang sudah dipetakan [rawan] dari awal dan sudah koordinasi dengan kementerian lembaga terkait maupun KPU, di antaranya di Sumut, Sulsel, Kalbar," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri Jakarta, Selasa (12/6).

Setyo menambahkan khusus wilayah Sulawesi Selatan, Polri telah mengeluarkan surat perintah tentang pembentukan tim khusus tersebut. Surat perintah itu tercantum dalam Nomor: Sprin/1503/VI/PAN.2.4/2018 yang ditandatangani oleh Wakapolri Syafruddin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Lima pejabat yang diperintahkan untuk membantu pengamanan Pilkada Sulsesl adalah Wairwasum Irjen Pol Agung Sabar Santoso sebagai ketua tim dan Wakabareskrim Antam Novambar sebagai wakil ketua.

Sementara Wadankorbrimob Brigjen Pol Abdul Rakhman Baso, Dirtipidter Bareskrim Brigjen Pol Mohammad Fadil Imran dan Karopaminal Divpropam Brigjen Pol Teddy Minahasa bertindak sebagai anggota.

"Ini khusus membantu Polda Sulsel dalam pengamanan," kata Setyo.

Selain Sulsel, Sumut dan Kalbar, Polri juga menyatakan siap mengamankan 171 wilayah Pilkada di seluruh Indonesia.

"Kami lakukan praoperasi dan penjagaan pengawalan terhadap kartu suara mulai dari pencetakan, pengamanan sampai dengan distribusi dan Insya Allah 27 nanti siap pengamanan," ujar dia.

Selain itu Setyo menegaskan bahwa polisi juga masih memantau hoaks atau berita bohong yang masih berseliweran di media sosial. Jika ada laporan, maka Setyo memastikan bakal ada tindakan hukum yang diterima.

"Kami pantau terus sepanjang bisa kita kendalikan tapi kalau tidak kita lakukan penindakan hukum," ujar Setyo.

(ugo/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER