Jakarta, CNN Indonesia -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau kepada para khatib salat Idul Fitri untuk menjauhi tema khotbah yang bernuansa dan bersuasana politik.
Tema-tema tersebut menurut MUI bisa menimbulkan perpecahan antara umat Islam.
"Jangan gunakan khotbah Idul Fitri untuk menyampaikan aspirasi politik, cari tema yang tidak bernuansa politis," kata Ketua Umum MUI, Ma'ruf Amin di Gedung MUI, Jakarta, Selasa (11/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, Ma'ruf menyarankan para khatib lebih baik menyampaikan pesan perdamaian dan persaudaraan serta kewaspadaan melalui khotbah Idul Fitri nanti. Misalnya dengan menyampaikan pesan kewaspadaan terhadap isu-isu terorisme, narkoba dan minum keras dan perbuatan mungkar lainnya.
"Akan lebih baik saat khotbah, khatib sampaikan perdamaian sisipkan pesan kewaspadaan," katanya.
Lebih lanjut, Ma'ruf berpesan kepada masyarakat agar lebih bijak menggunakan media sosial dalam menghadapi hari raya Idul Fitri. Jangan sampai media sosial digunakan untuk menyebarkan isu, hoaks, ghibah dan ujaran kebencian yang bisa memecah belah umat.
"Kalau khatib tidak boleh mengambil tema yang bernuansa politis, maka masyarakt juga tidak boleh gunakan medsos dengan tidak bijak, momen lebaran ini harus digunakan untuk ibadah dan silaturahmi sebaik-baiknya," kata dia.
(wis)