Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Muhammad Iqbal menuturkan lima orang terduga teroris yang ditangkap tadi malam di Blitar menargetkan sejumlah bank untuk aksinya.
"Didapat beberapa petunjuk dan bukti, mereka merencanakan aksinya di beberapa bank di Blitar. Mereka, kan, ada fai," kata Iqbal di Kementerian Perhubungan, Kamis (14/6).
Tak hanya bank, Iqbal menyatakan kelima terduga teroris itu juga berencana menyerang sejumlah instansi pemerintah, namun dia tidak menyebutkan nama instansi yang dimaksud. Menurut Iqbal, perkara ini masih didalami Polri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iqbal menyatakan jajarannya juga masih mendalami perkiraan kemungkinan realisasi teror.
Dari lima yang diamankan, Polri disebut baru mengetahui AR, salah satu terduga teroris, anggota jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) pimpinan Aman Abdurrahman.
"(Jaringan empat orang lainnya) Belum, kami masih dalami," tuturnya.
Sumber pendanaan, kata Iqbal, masih diselidiki lebih lanjut. Tetapi, ia menyatakan salah satu pemasok dana seperti Aman Abdurrahman telah dijadikan tersangka sebelumnya.
"Masih kami telusuri. Dana yang sebelumnya memang untuk pembuatan bom, mendanai jaringan itu," ucap mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.
Tim Detasemen Khusus (Densus 88) Mabes Polri kemarin (13/6) malam mengamankan sejumlah warga di Kelurahan Bajang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur yang diduga terkait jaringan terorisme.
Selain mengamankan AR, dalam operasi itu Densus juga mengamankan NH seorang dokter yang membuka praktik pengobatan bekam.
NH diamankan bersama dua orang lain yakni SZ dan An, dan dibawa ke Mapolres Blitar. Satu senjata api beserta amunisinya ikut diamankan dalam operasi tersebut.
(wis/gil)