Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin angkat suara terkait kehadiran anggota Dewan Pertimbangan Presiden Yahya Cholil Staquf dalam konferensi tahunan Forum Global American Jewish Community (AJC) di Israel.
"Kalau saya memang kurang sependapat untuk ke Israel,
wong kita tidak ada hubungan diplomatik," kata Ma'ruf di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (14/6).
Meski demikian, Maruf enggan terburu-buru menyikapi kehadiran Yahya Staquf yang juga Katib Aam PBNU tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya dia perlu bertemu dan berdiskusi dengan Yahya terlebih dulu.
"Jadi tepat tidak tepat, saya harus dengar alasan dia. Saya belum dengar alasan dia," katanya.
Sebelumnya Yahya yang juga Katib Aam PBNU lewat suratnya menegaskan kepergiannya ke Israel atas nama pribadi. Yahya menyerukan kepada Israel dan Palestina untuk menghentikan permusuhan dan kekerasan.
Yahya juga menegaskan sikapnya yang berpihak kepada Palestina tidak perlu dipertanyakan meskipun dia menerima undangan ke Yerusalem atas undangan lembaga Israel.
"Sebagaimana yang Anda ketahui, beberapa orang di Indonesia, juga tempat lain, Hamas, Otoritas Palestina, OKI, membuat pernyataan soal kunjungan saya di sini," kata Staquf dalam sebuah forum di Yerusalem, yang disiarkan secara langsung lewat Facebook.
Yahya mengatakan sebagai ulama yang melayani Nadhlatul Ulama, organisasi Islam terbesar di Indonesia, dengan rekam jejak berpihak pada Palestina, maka dia akan membela Palestina.
"Tanpa saya harus katakan, saya berdiri bersama Palestina, tentu saja. Itu jelas. Apa yang Anda harapkan dari muslim asal Indonesia seperti saya?"
Yahya Staquf berkunjung ke Yerusalem sejak 10 Juni lalu.
Kunjungan itu merupakan undangan AJC.
(ugo)