Fadli Zon: Nuruzzaman Sudah Lama Tak Aktif di Gerindra

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Rabu, 13 Jun 2018 15:07 WIB
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyebut M Nuruzzaman yang mundur sebagai kader Gerindra, sudah lama tak aktif di partai dan tidak menjabat wasekjen,.
Fadli Zon menyebut M Nuruzzaman mundur karena ingin pindah partai. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon angkat bicara mengenai mundurnya Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Muhammad Nuruzzaman sebagai kader partai. Menurut Fadli, Nuruzzaman bukanlah kader aktif Partai Gerindra.

Selain mundur sebagai kader Gerindra, Nuruzzaman juga menuding Fadli menghina anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sekaligus Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf.

"Seingat saya dia sudah lama tak aktif dan bukan Wakil Sekjen. Kabarnya memang mau pindah partai. @Gerindra selalu berjuang untuk Indonesia Raya," kata Fadli melalui akun Twitter, Rabu (13/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Nuruzzaman rencananya akan mengajukan surat pengunduran diri sebagai kader partai setelah hari raya Idul Fitri 1439 H/2018 M.


Keputusan itu dipicu kekecewaan dirinya terhadap manuver politik Gerindra, termasuk yang dilakukan Fadli Zon terhadap Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya yang hadir dalam Forum Global Yahudi Amerika di Yerusalem.

Nuruzzaman yang mengaku sebagai anak didik Yahya Cholil menyebut Fadli Zon telah menghina gurunya itu terkait kunjungan ke Israel, dan dibelokkan menjadi isu politik ganti presiden.

"Bagi santri, penghinaan pada kiai adalah tentang harga diri dan marwah, sesuatu yang Pak Prabowo tidak pernah bisa paham karena Bapak lebih mementingkan hal politis saja," tulis Nuruzzaman dalam suratnya.

"Akhir kata, saya Mohammad Nuruzzaman, kader Gerindra hari ini mundur dari Partai Gerindra dan saya pastikan, saya akan berjuang untuk melawan Gerindra dan elit busuknya sampai kapan pun."


Kunjungan Yahya Cholil ke Israel pekan ini memang memantik polemik. Sejumlah elite politik mengecam hal itu. Yahya yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden dianggap tidak peka terhadap kondisi rakyat Palestina yang masih dijajah Israel.

Fadli Zon salah satu yang keras mengkritik Yahya. Dalam cuitan Fadli di akun Twitternya, kunjungan Yahya ke Israel dinilai kontraproduktif dengan sikap politik luar negeri Indonesia yang sejak 1947 konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.

Selain itu, Fadli berpendapat kunjungan tersebut bisa melanggar konstitusi dan UU No.37/1999 tentang Hubungan Luar Negeri.

"Dalam konstitusi kita tertulis tegas penentangan segala bentuk penjajahan. Dan Israel, berdasarkan serangkaian Resolusi yang dikeluarkan PBB, merupakan negara yang telah melakukan banyak pelanggaran kemanusiaan terhadap Palestina," kata Fadli.


Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade tidak melihat ada penghinaan dalam kritik Fadli terhadap Yahya. Ia lantas mempertanyakan kemarahan Nuruzzaman tersebut.

"Bang Fadli itu menyampaikan keberatan beliau sebagai Wakil Ketua DPR bidang Polhukam, yang mengkritisi pejabat negara setingkat menteri Pak Yahya Staquf anggota Wantimpres yang datang ke Israel," kata Andre dihubungi terpisah.

Andre menegaskan Fadli mengkritik Yahya lantaran pemerintah Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina. Otoritas Palestina pun telah menyatakan kecaman resmi atas kedatangan Yahya ke forum di Israel tersebut.

"Dimana menghina kiai? Jadi intinya dia sedang mencari popularitas," kata Andre. (wis/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER