Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak Istana masih belum bisa mengonfirmasi kebenaran tentang Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus dugaan konten pornografi di balik percakapannya dengan Firza Husein di aplikasi pesan singkat
Whatsapp.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden
Ali Mochtar Ngabalin mengatakan dirinya tak jadi
bertemu sejumlah pihak di Istana Bogor guna mencari kebenaran tentang SP3 kasus Rizieq Shihab.
"Ya sebetulnya tadi pagi. Tapi insya Allah kalau tidak ada aral melintang nanti malam setelah salat Isya dengan izin Allah bisa mengabarkan tentang perkembangan mutakhir terkait dengan SP3 yang ramai dibicarakan," kata Ngabalin di Widya Chandra IV, Sabtu (16/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ngabalin mengaku saat ini tidak dapat memberi tahu lebih lanjut mengenai kepastian
SP3 kasus Rizieq sebab belum bertemu para pemangku kepentingan.
Pertemuan nanti malam, kata Ngabalin, bakal dilakukan bersama pemangku kuasa hukum, kuasa negara untuk luar negeri, serta bidang administrasi. Ia menyatakan tidak mengetahui detail tempat dan pertemuan nanti malam.
"Nanti saya akan dikabari tim KSP. Itu informasi yang sampai ke saya dan saya percaya insya Allah butuh sedikit kesabaran pasti dapat kabar yang benar," tuturnya.
 Rizeq Shihab mengaku telah mendapat SP3 kasus yang menjeratnya dengan Firza Husein. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama) |
Pertemuan bakal dilakukan nanti malam sebab hari ini masih suasana lebaran sehingga dirinya dan pihak lain masih disibukkan dengan silaturahmi ke banyak kerabat.
Lepas dari itu, Ngabalin membantah kabar SP3 Rizieq merupakan hal penting yang harus dibahas pemerintah. Ia turut menegaskan kabar itu tidak disampaikan aparat hukum kepada pemerintah.
"Tidak ada urusannya dengan Istana. Yang penting masyarakat harus mendapat berita yang benar tentang SP3," ucap Politikus Partai Golkar ini.
Rizieq dalam pernyataan terbukanya telah menghaturkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Polri, atas penerbitan SP3 kasus yang menjeratnya.
"Akhirnya, kepada pemerintah Republik Indonesia khususnya Kepolisian RI, kami sampaikan apresiasi dimana mereka telah menyampaikan secara langsung surat SP3 tersebut kepada pengacara kami untuk disampaikan langsung kepada saya di kota suci Mekah al Mukaramah," kata Rizieq dalam video yang diunggah Front TV tertanggal 15 Juni 2018 di akun Facebook dan Youtube-nya.
Dalam video itu Rizieq juga mengimbau masyarakat agar senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018, serta Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
"Saya serukan seluruh bangsa Indonesia apa pun agamanya, apa pun bangsanya, apa pun sukunya, apa pun golongannya, apa pun partainya, mari kita bersama-sama menjaga suasana kondusif dan sama-sama kawal Pilkada Serentak 2018, Pileg dan Pilpres 2019 berjalan adil, jujur, dan penuh amanat," ujar Rizieq.
Bagaimanapun, kabar SP3 kasus percakapan mesum itu masih sebatas klaim sepihak dari Rizieq.
Polisi hingga berita ini diturunkan tak kunjung memberi klarifkasi. Korps Bhayangkara terkesan saling lempar tanggung jawab mengenai siapa yang berwenang memberi penjelasan soal kasus yang menjerat pentolan Front Pembela Islam tersebut.
(gil)