Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan memberikan sanksi kepada pengelola terkait tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, kemarin.
Sanksi ini akan dilayangkan apabila manifes tidak sesuai dengan jumlah penumpang yang berada di kapal yang karam tersebut.
"Nanti kalau sudah ditemukan jumlah manifes tidak ada, pasti ada pihak-pihak yang akan kita kenakan sanksi dan aturan yang berlaku," kata Budi di sela-sela kunjungan Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Selasa (19/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan informasi yang ia dapat, Budi mengatakan cuaca buruk berupa puting beliung merupakan salah satu faktor kapal tersebut tenggelam. Di saat kapan terombang-ambing, para penumpang yang berlebihan itu membuat kapal tenggelam.
"Dari info yang kami peroleh di sana ada puting beliung, angin keras dan ombak besar membuat kapal tidak stabil. Kemungkinan penumpang panik sehingga kapal tambah tidak stabil dan kecelakaan," ujar Budi.
Lebih lanjut, ia mengatakan pihak-pihak terkait akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Selain itu ia menugaskan berbagai pihak agar korban bisa ditemukan semuanya.
"Hari ini saya tugaskan Dirjen Darat, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, serta Dirut Jasa Raharja ke sana untuk pastikan korban-korban yang hilang itu lebih cepat ditemukan," kata Budi.
Budi mengakui pembangunan infrastruktur di daerah Sumatera Utara berupa jalan tol Tebing Tinggi - Parapat dan bandara Silangit yang membuat wisatawan banyak berdatangan. Banyaknya jumlah wisatawan di Danau Toba membuat permintaan kapal feri meningkat.
Oleh karena itu, Kemenhub dan PT ASDP Ferry Indonesia berkerja sama untuk meningkatkan jumlah kapal feri yang beroperasi.
"Memang ada penambahan jumlah turis sehingga ada
demand yang banyak. Makanya Kemenhub dan ASDP sedang melakukan konsolidasi pengadaan kapal," kata Budi.
Lebih lanjut Budi mengatakan Kemenhub juga sedang melakukan koordinasi dengan para pengusaha di Sumatera Utara agar bisa menyumbang dua kapal feri.
Berdasarkan informasi yang dicatat
CNNIndonesia.com kemarin, KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba atau tepatnya di antara Tigaras, Simalungun ke Simanido, Samosir pada Senin (18/6) sekira pukul 17.30 WIB.
Kerabat salah satu diduga korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba menangis di Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara, Selasa, 19 Juni 2018. (REUTERS/Albert Damanik) |
Pembagian Lima TimSementara itu, di Simalungun, Sumut, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menggelar rapat pembagian tugas penanganan kecelakaan kapal tenggelam di perairan Danau Toba. Dalam rapat itu penanganan dibagi ke dalam lima tim.
Tim-tim itu adalah bagian pendaftaran, medis, pencarian dan pertolongan, penanganan pascakecelakaan, dan mobilisasi pemulangan korban kepada keluarga.
Lebih lanjut, Budi mengingatkan tugas dan tanggung jawab pemerintah untuk melakukan pengawasan operasional kapal kayu demi keselamatan penumpang.
"Operasinal kapal kayu di Danau Toba, pengawasannya ada pada Pemerintah daerah," kata dia di Posko Pelabuhan Tiga Ras Kabupaten Simalungun, Selasa (19/6) seperti dikutip dari
Antara.
(kid)