Deddy Mizwar Ngotot Enggan Hadir Debat Pilgub Jabar Terakhir

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jun 2018 14:16 WIB
Deddy Mizwar baru mau hadir jika kepolisian bisa menjamin ajang debat kandidat terakhir Pilgub Jabar tidak terjadi keributan.
Deddy Mizwar baru mau hadir jika kepolisian bisa menjamin ajang debat kandidat terakhir Pilgub Jabar tidak terjadi keributan. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ajang debat kandidat ketiga dalam rangkaian pemilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) Jawa Barat bakal digelar besok. Namun, Calon Gubernur Jabar nomor urut empat, Deddy Mizwar, tetap menolak hadir jika kepolisian tidak menjamin acara itu bakal berlangsung aman.

"Saya minta jaminan keamanan. Kalau tidak ada jaminan keamanan secara tertulis saya tidak akan hadir. Kemungkinan saya tidak hadir karena ini persoalan nyawa manusia dan persatuan bangsa kita," kata Deddy saat ditemui di sela-sela kegiatan kampanyenya di Terminal Cicaheum, Bandung, Kamis (21/6).

Pria yang akrab disapa Demiz itu khawatir debat pasangan calon ketiga yang digelar Jumat (22/6) besok berpotensi ricuh. Hal itu dianggap sebagai imbas polemik yang terjadi pada debat kedua, dan bisa mengganggu proses pilkada sehingga merugikan masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Potensi kerusuhan tetap ada karena debat kedua kemarin ribut, dan belum ada penyelesaian antartim pendukung," kata Deddy.


Menurut Deddy, potensi kerawanan sangat besar. Bahkan, kericuhan di debat kedua terus bergulir dan memicu kasus-kasus lainnya. Seperti adanya aksi demo yang terjadi di DPW PKS Jabar beberapa waktu lalu, di mana PKS dituduh sebagai sarang teroris.

Selain dua persoalan tersebut, lanjut Deddy, beberapa persoalan juga membuat suhu politik di Jabar semakin panas. Antara lain kasus tercecernya e-ktp di Bogor beberapa waktu lalu, dan pelantikan Komjen Mochammad Iriawan sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat oleh Kementerian Dalam Negeri.

"Kalau ini semua terpicu dalam debat tadi tanpa ada jaminan keamanan yang jelas, maka kemungkinan ada pertumpahan darah. Kalau ada pertumpan darah, maka pilkada berpotensi untuk ditunda dan uang rakyat habis," ujarnya.

Ketika disinggung soal sikap pasangannya, Dedi Mulyadi, yang tetap bakal hadir dalam debat kandidat, Deddy mengaku tidak tahu.


"Saya tidak tahu, silakan saja. Sikap saya demikian. Saya enggak mau tanpa jaminan keamanan lalu terjadi kerusuhan sehingga pilkada jabar ditunda," ujarnya.

Pada debat kandidat kedua Pilkada Jabar beberapa waktu lalu, sikap pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu sempat memantik kericuhan. Penyebabnya adalah mereka memperlihatkan kaus bertuliskan 'Sudrajat-Syaikhu menang, 2019 ganti presiden' saat menyampaikan pernyataan penutup. Hal itu membuat situasi tegang lantaran terjadi adu mulut dengan para pendukung pasangan calon lainnya.

(hyg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER