Jakarta, CNN Indonesia -- Komisaris Jenderal (Komjen) Pol
M Iriawan meminta semua pihak agar tidak meragukan penunjukan dirinya sebagai Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat oleh Presiden
Joko Widodo.
Iriawan mengklaim tidak ingin mencoreng nama baik sendiri hanya karena urusan netral pada pilkada Jabar yang akan berlangsung pekan depan.
"Masyarakat jangan ragu atas penunjukan saya sebagai Pj Gubernur Jawa Barat, saya pastikan, saya akan netral," katanya seperti yang dilaporkan
Antara, Rabu (20/6)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Justru, kata dia, salah satu tugasnya sebagai penjabat gubernur adalah mengawasi aparatur sipil negara (ASN) supaya netral. Dia mengklaim ingin punya nama baik sebagai penjabat gubernur, dan keluarga besarnya yang tinggal di Bandung, Jawa Barat.
"Kalau tidak netral, itu risiko berat buat saya, karena nama (reputasi) itu luar biasa, tidak bisa dibeli dengan apa-apa, karier juga demikian," ujarnya.
Ia mengatakan dalam menghadapi pilkada serentak 2018 dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan pengawalan agar pilkada sukses sesuai harapan masyarakat.
Dia juga meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar dan KPU kabupaten/kota menjamin hak pemilih pada Pilkada 27 Juni 2018. Dia ingin pilkada di Jawa Barat sukses dan pilkada harus dimulai dan selesai dengan baik, dan aparat harus menjunjung tinggi netralitas.
"Saya harus netral karena saya pelaksana pilkada, TNI/Polri, KPU, dan semua pihak terkait, semuanya pelaksana Pilkada, harus profesional," katanya.
Iriawan berpesan kepada para Ketua KPU kabupaten/kota untuk bisa berkoordinasi dengan kepolisian di daerahnya, baik di tingkat Polres maupun Polsek.
"Kalau ada yang susah diajak koordinasi, lapor ke Ketua KPU Provinsi atau ke Pj Gubernur," ujarnya.
Dia juga menekankan agar para pihak yang bertugas menyukseskan pilkada, bekerja secara profesional karena sukses tidaknya pilkada akan mempertaruhkan kepercayaan dari masyarakat.
"Jangan sampai sudah capek, sudah tidak liburan, kalau ada apa-apa kan malah dicurigai. Maka dari sekarang kalau ada apa-apa, hubungi ketua KPU, atau hubungi saya langsung," katanya.
(dal)