Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur Jawa Barat nomor urut tiga, Sudrajat optimistis bisa memenangkan Pilgub Jabar, meski hasil beberapa lembaga survei menyatakan elektabilitas dirinya bersama calon wakil gubernur Ahmad Syaikhu berada di bawah pesaingnya.
Sudrajat yang diusung koalisi Partai Gerindra, PKS dan PAN mengaku tidak memercayai hasil survei.
"Dari dulu survei bagi saya selalu menjadi masukan saja tidak pernah menjadi referensi, walau apapun yang terjadi kita terus berkhidmat untuk mensosialisasikan nanti ada waktu satu hari besok," kata Sudrajat di Bandung, Jumat (22/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Staf Ahli Panglima TNI itu mengaku akan fokus mensosialisasikan pasangan Asyik ke masyarakat dengan sisa waktu kampanye.
Ia pun lebih menyukai hasil survei internal yang menyatakan elektabilitas pasangan Asyik naik sangat signifikan.
"Survei internal saya dari mulai Februari sampai sekarang meningkat 300 persen. Angkanya tidak perlu saya rilis," ucapnya.
Sebelumnya, berdasarkan survei terbaru Saiful Mujani Research Center (SMRC), tingkat keterpilihan atau elektabilitas pasangan Rindu (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum) menempati urutan pertama mencapai 43,1 persen.
Dalam survei yang digelar 22 Mei-1 Juni 2018 itu, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mendapatkan 34,1 persen. Sedangkan Sudrajat-Achmad Syaikhu 7.9 persen dan TB Hasanuddin-Anton Charliyan 6,5 persen.
Sementara itu, 8,4 persen responden tidak menandai apapun di surat suara atau masih merahasiakan pilihannya.
Survei yang dilakukan lembaga Indo Barometer, pada 7-13 Juni 2018 juga menunjukkan pasangan Rindu unggul. Dari jumlah sampel yang digunakan dalam survei tersebut sebanyak 1.200 responden, pasangan Ridwan Kamil-Uu mendapat elektabilitas sebesar 36,9 persen.
Diikuti pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 30,1 persen, Sudrajat-Akhmad Syaikhu 6,1 persen, dan TB Hasanuddin-Anton Charliyan 5 persen. Sementara itu, 21,9 presen tidak menandai apapun di surat suara.
terkait kehadiran Prabowo saat debat terakhir Pilgub Jabar, jumat (22/6), Ketua DPD Gerindra Jawa Barat, Mulyadi mengatakan kedatangan Prabowo dalam rangka konsolidasi partai terkait pemenangan pasangan calon Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik).
"Beliau kan sekalian ada kegiatan di Bandung, jadi berkunjung ke DPD. Lalu teleconference dengan 27 kabupaten/kota tampil semua pengurus partai hanya untuk memastikan bahwa fungsi partai sudah berjalan untuk persiapan hari Rabu (pencoblosan)," kata Mulyadi.
Disinggung soal raihan suara Asyik, Mulyadi optimistis Paslon yang didukungnya akan menjadi pilihan masyarakat Jabar.
"Saya berangkat dari hasil survei yang tiba-tiba dirilis pasangan kita bahkan masih jauh di bawah harapan. Tapi kita punya mekanisme dan survei internal sendiri, yang terpenting adalah kita juga tahu tentang Jabar hasil survei biasanya berbeda dengan kenyataannya," katanya.
Kampanye AkbarPasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi menggelar kampanye akbar di Lapangan Kresna, Kota Bogor, yang akan dihadiri sejumlah tokoh politik nasional, Sabtu (23/6).
Sejumlah tokoh nasional yang akan hadir di antaranya, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, politisi Golkar, Aburizal Bakrie, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kampanye akbar Pilkada Gubernur Jawa Barat ini bertajuk konser Patgulipat akan digelar pada pukul 14.00 WIB.
etua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) mendeklarasikan Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (kiri) dan calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa) |
Ketua Tim Panitia Konser Patgulipat yang juga Wakil Ketua Tim Pemenangan Deddy-Dedi untuk Jabar, Asep Wahyuwijaya mengatakan, konser ini merupakan rangkaian terakhir dari masa kampanye pasangan calon Deddy dan Dedi.
Menurut Asep yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat, DPRD Provinsi Jawa Barat, dalam enam bulan berkampanye pihaknya bersyukur kondisi keamanan di Jawa Barat aman dan tentram.
"Alhamdulillah aman, dan semoga bisa membawa hasil maksimal memenangkan Deddy-Dedi for Jabar," katanya.
Asep mengajak seluruh masyarakat, khususnya warga Bogor dan sekitarnya untuk datang menyaksikan langsung konser terakhir dalam rangkaian kampanye pasangan calon Deddy-Dedi.
Konser ini sekaligus menjadi ajang kampanye, orasi politik dan penyampaian visi-misi pasangan Deddy-Dedi untuk Jawa Barat.
Kota Bogor dipilih sebagai lokasi terakhir karena sebagai barometer Jawa Barat pada tatanan politik nasional dalam konteks kontribusi suara.
(ugo/hyg)